More

    UGM Kirim Tim Tangani Gizi Buruk di Asmat

    Tim Disaster Response Unit (DERU) di Asgat, Asmat, Papua. Foto : Deru.

    BANDUNG, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirim tim untuk membantu penanganan masalah gizi buruk di Agats, Asmat, Papua. Tim yang dikirim adalah tim yang tergabung dalam Disaster Response Unit (DERU).

    Tim UGM tersebut terdiri dari tujuh orang. Tim dipimpin oleh Dr. Rachmawan Budiarto, Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, serta Nanung Agus Fitriyanto, Ph.D., Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat.

    Pengiriman tim DERU UGM terdiri dari 2 gelombang, yakni Rabu dan Kamis 25-26 Januari 2018. Tim ini akan bersinergi dengan pemkab setempat, Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai dampaknya.

    - Advertisement -

    “Ini nanti sekaligus menyiapkan tim UGM selanjutnya (jumlah lebih besar) untuk program multidisiplin jangka menengah,”papar Rachmawan, Minggu (28/01/2018).

    Selama di sana, kata Rachmawan, mereka diantaranya aktif rapat koordinasi dengan Satgas yang dipimpin oleh Danrem, bupati serta Pemkab, TNI dan Kemenkes. Selain itu, mereka juga terjun langsung di beberapa distrik dan memasang sistem sel surya 200 Wp di Puskesmas setempat yang belum ada listrik.

    Rachmawan mengungkapkan, untuk kondisi di lapangan, transportasi di sana, sangat terbatas. Begitu juga dengan listrik, PLN juga baru menjangkau 2 dari 23 distrik. Sementara untuk penanganan kondisi darurat telah berjalan baik yang dilakukan oleh pemkab, TNI, Polri, Kemenkes, gereja, unsur adat, LSM, serta sejumlah institusi/lembaga lainnya.

    “Kondisi sosial budaya suku Asmat memberi tantangan berat dalam peningkatan aspek kesehatan dan kesejahteraan,”urai Rachmawan.

    Ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan di Agats. Rekomendasi itu antara lain dukungan sistemik komprehensif kepada Kabupaten Asmat (tidak hanya Distrik Agats) sebagai tindak lanjut penanganan kondisi darurat ini. Selain itu, diperlukan program menengah, antara lain dalam bentuk pengiriman sejumlah tim multidisiplin.

    “Dalam waktu dekat pengiriman tim yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum dan dokter kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Untuk program menengah perlu juga bersinergi dengan multi stakeholders dalam mendukung Kabupaten Asmat dalam pembangunan di sektor infrastruktur dasar, seperti listrik dan air bersih serta kesehatan lingkungan,” tambah Nanung.

    Seperti diketahui, hingga saat ini total yg meninggal dunia di Kabupaten Asmat adalah 70 orang yang terdiri atas 66 orang karena campak dan 4 orang karena gizi buruk.[]

     

     

     

     

     

     

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here