Mark Zuckerberg mengumumkan telah membekukan aplikasi Cambridge Analytica. Aplikasi perusahaan politik tersebut dianggap telah mengambil data pengguna Facebook secara tidak benar, meskipun menyatakan telah menghapusnya.
Data tersebut, kata Zuckerberg, dikumpulkan oleh Aleksandr Kogan, lewat aplikasi kuis kepribadian pada tahun 2013 lalu. Aplikasi ini digunakan oleh sebanyak 300.000 pengguna FB. Namun hal tersebut memberikan akses ke daftar teman FB penggunanya.
Data tersebut kabarnya diteruskan ke Cambridge Analytica, yang menggunakannya untuk menargetkan pengguna FB dengan iklan politik selama kampanye Pilpres AS 2016. Diperkirakan sekitar 50 juta pengguna FB terdampak.
“Ini pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica dan Facebook,” kata Zuckerberg katanya di laman Facebooknya, Rabu, (21/03/2018).
Selain itu, hal ini juga, kata Zuckerberg merupakan pelanggaran kepercayaan antara Facebook dan orang yang berbagi data. Padahal mereka mengharapkan FB untuk melindunginya.
“Kami harus memperbaikinya,” katanya.
Zuckerberg mengaku, bertanggung jawab atas apa yang terjadi di platform buatannya tersebut. Ia juga mengaku serius melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi komunitas FB.
“Masalah tertentu yang melibatkan cambridge analytica tidak akan lagi terjadi dengan aplikasi baru hari ini, yang tidak mengubah apa yang terjadi di masa lalu. Kami akan belajar dari pengalaman ini untuk mengamankan platform kami lebih lanjut dan menjadikan komunitas kami lebih aman bagi semua orang yang akan maju,” tambahnya.[]