More

    Program Terbang ke Planet Mars 2031, Tidak Akan Kembali ke Bumi

    Gambar planet Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble.
    Getty Images:Time Life Pictures/NASA

    Dianne McGrath, Warga Australia masuk dalam daftar penerbangan sekali jalan ke Planet Mars. Ia merupakan satu dari seratus, pendaftar yang masuk dalam tahap seleksi pada program ke Planet Mars tersebut.

    Sebelumnya telah ada ribuan peserta yang mendaftar. Akhir tahun ini, melalui proses seleksi yang panjang, dia akan tahu apakah masuk 40 besar.

    Pihak Mars One, penyelenggara program mengatakan peserta akan dikirim paling awal tahun 2031. Mereka tidak akan pernah kembali ke Bumi.

    - Advertisement -

    Tapi secara konseptual, Dianne tidak melihatnya berbeda dengan pergi dan tinggal di negara lain. Hanya saja, ia tidak akan kembali ke Australia.

    “Saya akan bisa berkomunikasi dengan Bumi melalui pesan surel dan video. Saya masih bisa men-tweet. Masih bisa mendengarkan podcast. Tapi bedanya saya tidak akan bisa melakukan semua itu secara langsung,” ujarnya.

    Menantang diri

    Dianne lahir pada tahun 1969, sehari sebelum Neil Armstrong menginjakkan kaki di Bulan. Ketika itu, perlombaan ruang angkasa sedang gencar-gencarnya. Saat itu era Perang Dingin. Amerika dan Uni Sovyet bersaing satu sama lain, dan mendarat di Bulan jadi kebanggaan nasional.

    Perlombaan ruang angkasa baru untuk sampai ke Mars kemungkinan akan menjadi pertempuran antara perusahaan publik dan swasta. Perusahaan seperti Space X, Blue Origin, Virgin Galactic, Airbus, Boeing dan Lockheed Martin ikut dalam perlombaan ini.

    Pada titik terdekat, Bumi dan Mars berjarak 54,6 juta kilometer.  Masalah tentang bagaimana cara mengisi ulang bahan bakar roket di Mars belum terpecahkan. Membawa bahan bakar ke sana dan kembali ke Bumi juga begitu bermasalah.

    Itulah salah satu alasan Mars One hanya menawarkan tiket sekali jalan untuk para astronot putaran pertama.

    Daya tarik Mars

    Bagi 40 orang pertama, kehidupan di Mars akan jadi genting. Makanan, air dan udara akan terbatas. Tidak akan ada limbah yang tidak perlu. Tidak ada konsumsi berlebihan.

    Ini jadi bagian dari daya tarik misi itu bagi Dianne. Ia punya spesialisasi dalam limbah makanan dan bahkan jadi bagian dari gelar PhD-nya.

    Malahan, ia pernah menghabiskan seminggu hidup dari makanan sisa orang lain di restoran, demi menunjukkan berapa banyak makanan yang biasanya terbuang ke tempat sampah.

    Dianne berharap bisa membawa keahliannya itu ke kehidupan di Mars. Namun menurutnya, sebelum bertahan di sana, beberapa masalah yang kita hadapi di Bumi harus dipecahkan terlebih dahulu.

    “Saya sering ditanya, ‘mengapa ingin melakukan semua hal berbau lingkungan ini di Mars? Mengapa tidak tinggal di sini dan melakukannya di Bumi?’ ujarnya.

    Kemudian Dianne menjawab, sebelum diuji di Mars, ia akan mengujinya dahul di bumi. Kemudian setelah terbukti di bumi, ia akan mencobanya di Planet Mars.

    “Saya ingin jadi bagian dari sesuatu yang mengilhami orang lain untuk melakukan hal-hal seperti ini,” ungkapnya.[]

    Sumber : ABC Australia

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here