More

    ITB Serahkan Alat Penjernih Air Untuk Korban Gempa Lombok

    (Dari kiri ke kanan) Ir. Mipi Ananta Kusuma dari Kelompok Keahlian Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Dr. Eng. Bagus Endar Bachtiar Nurhandoko, Ketua LPPM – Unram Muhammad Ali, dan Warek 4 Unram Prof. Ir. Suwardji. Dok. ITB

    LOMBOK, KabarKampus – Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan sebanyak empat unit alat penjernih air untuk membantu korban gempa lombok. Keempat alat ini diserahkan kepada perwakilan Universitas Mataram (Unram) di Kampus Unram, Selasa, Selasa (14/8/2018).

    Keempat alat penjernih yang diserahkan merupakan karya Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., dari KK Perencanaan dan Pengembangan Proses Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri ITB. Alat tersebut terdiri dari satu alat berkapasitas 1000 liter air dan tiga lainnya merupakan alat penjernih yang dipakai dengan cara dipompa.

    Muhammad Ali, Ketua LPPM Unram menjelaskan, pemberian alat penjernih air tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak khususnya di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Lombok Utara dan Timur. Sebab di wilayah tersebut tengah dilanda krisis air dan banyak warga kesulitan mencari air bersih.

    - Advertisement -

    “Kami sangat berterima kasih sekali atas paket dan teknologi untuk air ini dan yang selanjutnya bagaimana paket teknologi untuk rumah tahan gempa darurat sangat kami butuhkan karena membangun perumahan penduduk dalan jangka waktu pendek sangat tidak mungkin,” katanya.

    Ali menjelaskan, ada dua hal yang tengah krusial di Lombok pasca gempa. Pertama soal air, kedua rumah tinggal yang tahan gempa. Banyak masyarakat sekitar yang tinggal di tenda-tenda darurat seadanya. Sehingga ia berharap bersama ITB, dapat membuat teknologi untuk hunian sementara yang tahan gempa.

    “Kami sudah berkoordinasi sejak minggu lalu dari teman-teman ITB yang sudah menawarkan berbagai teknologi untuk rumah darurat , itu yang paling penting mengenai dua hal itu. Kalo kesehatan dan hal lainnya sudah ada yang menangani,” ucapnya.

    Ali menambahkan, alat-alat penjernih air tersebut nanti akan disebar ke wilayah yang dinilai sangat membutuhkan air bersih. Terutama di Kabupaten Lombok Utara yang berada di pegunungan.

    Pihaknya juga, kata Ali, Unram akan mendata lebih rinci daerah yang sangat butuh agar adil dan merata sebaran alatnya. Karena ada beberapa daerah yang membutuhkan dan ada daerah yang sangat membutuhkan dalam jumlah yang besar.

    “Ada beberapa pegunungan tapi yang jumlah penduduk sedikit dan ada pemukiman umum yang diprioritaskan dahulu,” ucapnya.

    Sementara itu, Ir. Mipi Ananta Kusuma dari Kelompok Keahlian Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB menambahkan, waktu dekat tim dari ITB akan membawa alat penjernih air berkapasitas 18.000 liter per jam. Namun alat tersebut harus dibawa melalui jalur darat.

    ITB sendiri telah membentuk tim satgas yang bertugas menyusun rencana dan aksi bantuan untuk bencana gempa bumi di Lombok. Tim tersebut akan melakukan assessment kelayakan bangunan publik, melaksanakan program penyediaan fasilitas air minum, serta mempelajari potensi gempa ke depan.

    Tim Satgas ITB berharap, alat tersebut bisa membantu masyarakat yang terdampak gempa bisa memperoleh air bersih dengan mudah.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here