YOGYAKARTA, KabarKampus – Iklan perusahaan asuransi Jiwasraya tentang biaya pendidikan di sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia menuai protes dari civitas Universitas Gadjah Mada (UGM). Iklan yang sempat viral dianggap dapat menimbulkan persepsi yang salah tentang besaran UKT yang berlaku di UGM tahun 2018.
Disebutkan dalam iklan tersebut biaya pendidikan persemester di UGM pada tahun 2018 mencapai 26 Juta Rupiah. Jumlah ini merupakan paling besar diantara lima perguruan tinggi lain di Indonesia.
Disebutkan juga dalam lima tahun mendatang biaya pendidikan di UGM mencapai 60.139.580 Rupiah per semester. Kemudian dalam 10 tahun mendatang mencapai 120.962.176 Rupiah.
Jiwasraya yang diwakili Novi Rahmi, Kepala Divisi SDM Jiwasraya, dan UGM yang diwakili Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D., Sekretaris Rektor UGM melakukan pertemuan terkait penyajian Iklan tersebut di Yogyakarta, Jumat pagi, (21/09/2018). Kemudian Jiwasraya melakukan klarifikasi dan meminta maaf.
“Pada pertemuan tadi pagi kami sekaligus meminta maaf atas kesalahan yang muncul terkait UKT sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap UGM,”tutur Novi Rahmi, Kepala Divisi SDM Jiwasraya, mewakili direksi.
Menurut Novi dengan adanya kejadian ini ke depan Jiwasraya akan terus memperbaiki cara-cara promosi. Sehingga akan selaras dengan peraturan maupun etika beriklan yang sudah diatur.
Sementara Gugup Kismono menjelaskan, UKT di berbagai Program Studi (Prodi) UGM sangat beragam. Dari UKT 0 hingga UKT 8, penetapannya dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Sehingga menurutnya, kesalahan penyajian tentang besaran UKT UGM ini telah meresahkan banyak pihak, baik alumni maupun para calon mahasiswa. Sebab, jumlah UKT yang dicantumkan sebesar 26.000.000,00 rupiah per semester tidak dilengkapi informasi tentang struktur biaya yang harus dikeluarkan oleh UGM.
“Informasi yang ditampilkan menimbulkan kesan bahwa biaya pendidikan di UGM adalah mahal dan jauh lebih mahal dibandingkan dengan perguruan tinggi lain yang dicantumkan dalam infografik,” terangnya.
Padahal kata Gugup, penggambaran jumlah UKT tertinggi tersebut tidak dilengkapi dengan informasi tentang besaran UKT-UKT lain di level yang lebih rendah pada prodi yang sama. Seperti pada level UKT 0 sampai dengan level UKT 7, jika dirata-rata akan menghasilkan angka jauh di bawah 26.000.000,00 Rupiah per semester.
Begitu juga ungkap Gugup dengan prodi lain yang secara umum memiliki UKT tertinggi. Angkanya jauh lebih rendah dari angka 26.000.000,00 Rupiah per semester.
UGM sendiri kata Gugup akan terus melakukan kajian terhadap besaran UKT supaya lebih berkeadilan. Begitu juga dengan komunikasi publik yang juga akan lebih digencarkan, agar masyarakat semakin memahami kebijakan UKT yang diterapkan di UGM yang sejauh ini masih relatif rendah. UGM juga tidak memungut biaya lain kecuali yang sudah dipublikasikan tersebut.
Sesudah UGM, perguruan tinggi dengan biaya kuliah per semester paling tinggi kedua tahun 2018 menurut iklan Jiwsraya adalah adalah Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan biaya 20 juta per semester. Kemudian Bina Nusatara dengan jumlah 19.550.000 per semester, UI dengan biaya 15 Juta per semester, Unpad dengan biaya 13 Juta per semester dan ITS dengan biaya 7.5 Juta per semester.[]