Seusai mengisi acara “Ngobrol Bareng Erick Thohir” yang digagas Kita Satu di Medan, Kamis (28/02/2019), Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional paslon 01, Jokowi-Amin menyatakan bahwa Jokowi adalah calon presiden yang sangat perduli pada kemajuan generasi milleneal.

MEDAN, KabarKampus – Erick Thohir menjelaskan berbagai contoh capaian dan target Jokowi jika kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan kedua nanti. Di antara capaian yang telah dilakukan adalah Palapa Ring, yang sangat penting bagi industri 4.0, industri dengan generasi millenial sebagai pelaku terbanyak.
Untuk diketahui, Palapa Ring adalah pekerjaan pembangunan jaringan serat optik nasional yang menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Erick mengatakan perkembangan pekerjaan Palapa Ring hanya menyisakan sedikit lagi di daerah Indonesia Timur, setelah seratus persen selesai di Indonesia Barat dan Tengah.
Palapa Ring digagas untuk memudahkan anak-anak muda di seluruh Indonesia berkarya. Tidak cukup sampai di sana, Erick melanjutkan, Jokowi saat ini juga telah menerbitkan dua “kartu sakti ” bagi para milineal, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra Kerja. Sesuai namanya KIP Kuliah ditargetkan untuk meniadakan banyak halangan biaya bagi para milineal yang ingin atau sedang kuliah.
Bagi yang telah selesai kuliah, generasi milineal kemudian dapat memilki Kartu Pra Kerja. Kartu ini digagas untuk membantu dan mempersiapkan generasi milineal yang belum atau tengah mencari pekerjaan.
Pemegang kartu ini nanti akan mendapat kesempatan meningkatkan keterampilan mereka lewat berbagai program vokasi, seperti teknik computer, bahasa Inggris, ruang kreatif untuk berusaha, akses ke dana penelitian, dan lain sebagainya.
Dengan Kartu Pra Kerja diharapkan generasi milineal yang belum atau sedang mencari pekerjaan akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena telah mempunyai kompetensi dan kesiapan bersaing lebih baik. Anggaran untuk ini kata Erick telah ada dalam APBN untuk pendidikan.
“Di setiap pelatihan akan disediakan uang transportasi untuk mengikuti training bagi para jobseekers ini. Bila kita bertanya anggarannya dari mana, sudah ada di APBN kita yakni sebanyak 20 persen untuk pendidikan. Kita tinggal re-focus saja,” katanya seperti dikutip dari Tribun-Medan.com
Kartu Pra Kerja dan sejumlah langkah strategis lain yang dilakukan pemerintah Joko Widodo saat ini ditargetkan dapat membantu 37 juta orang kalangan millenial pencari kerja dan 67 juta orang yang ingin pindah kerja. Harapannya, Erick menegaskan, generasi millenial Indonesia dapat menjadi ujung tombak bangsa ini dalam rangka menduduki peringkat 4 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.[Adv]