BANDUNG, KabarKampus – Institut Teknologi Bandung menyerahkan bantuan Viral Transport Media (VTM) beserta nasopharyngeal swab stick kepada laboratorium kesehatan daerah Provinsi Jawa Barat. Jumlah VTM dan swab stick yang diberikan adalah sebanyak 1.444 buah.
Bantuan VTM dan swab diserahkan langsung drg. Ema Rahmawati, M.Km., Kepala UPTD abkesda Jabar pada Kamis, 9 Juli 2020. Hadir dalam penyerahan bantuan yakni Dr. Endah Sulistiawati Dekan SITH ITB dan juga Prof. Dr. Pingkan Aditiawati Kelompok Keahlian Bioteknologi Mikroba (KK-BM) kepada
VTM merupakan media yang digunakan untuk menjaga spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien setelah dilakukan nasopharyngeal swab. Media ini berfungsi untuk mencegah sampel menjadi kering dan menghindari kerusakan dari partikel virus, terutama materi genetiknya.
Berdasarkan panduan protokol yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Center of Disease Control and Prevention (CDC), VTM yang digunakan harus memiliki antibiotik dan antifungi.
Keberadaan kedua agen antimikroba ini bertujuan agar spesimen yang akan diuji di laboratorium tidak rusak atau terkontaminasi dari mikroorganisme lain yang dapat mempengaruhi hasil diagnostik COVID-19. Selanjutnya, sampel lendir yang sudah disimpan di dalam VTM akan dibawa ke laboratorium rujukan untuk diuji apakah pasien positif atau negatif COVID-19 dengan metode RT-PCR (Real Time-Polymerase Chain Reaction).
Dekan SITH, Dr. Endah Sulistiawati, berharap agar bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat dalam percepatan upaya penanggulangan COVID-19 melalui uji deteksi yang akurat.
Sementara itu, Kepala UPTD Labkesda Jabar, drg. Ema Rahmawati, M.Km., mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik bantuan VTM yang diserahkan kepada Labkesda Jabar. Hal ini mengingat ketersediaan dan kualitas VTM sangat penting guna menunjang performa diagnostik COVID-19 terutama di wilayah kota dan kabupaten di Jawa Barat. Akan tetapi jumlah VTM yang tersedia saat ini masih terbatas.
Menurutnya, di masa kenormalan baru (new normal) atau adaptasi kebiasaan baru (AKB), jumlah masyarakat yang membutuhkan uji diagnostik COVID-19 berbasis RT-PCR ini kembali meningkat. Hal ini kemudian berdampak terhadap kebutuhan VTM yang meningkat pula. Tidak hanya VTM, ketersediaan nasopharyngeal swab stick juga merupakan salah satu komponen kritis saat ini.
Para peneliti yang terlibat dalam pembuatan Viral Transport Media (VTM) beserta nasopharyngeal swab stick yakni Tim Dosen SITH-ITB yang terdiri dari dua Kelompok Keahlian (KK), kelompok pertama yaitu dari KK Bioteknologi Mikroba (KK-BM) dan kelompok yang kedua yaitu dari KK Genetika dan Biologi Molekuler (KK-GBM). Tim tersebut terdiri dari Dr. Karlia Meitha, Dr. Eng. Kamarisima, Neil Priharto, M.T., S.Si., Dr. Popi Septiani, dan Dr. Tati Kristianti.
Pembuatan VTM menggunakan acuan standar yang dikeluarkan oleh WHO dan CDC. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan dukungan pendanaan dari LPIK-ITB dan dana Pengabdian Masyarakat KK-BM SITH ITB.