JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 9.412 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia siap mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19. KKN tahan pertama ini rencananya bakal digelar mulai tanggal 17 Agustus 2020.
Dalam pelaksanaan KKN ini Kemendikbud menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan beberapa pihak lain. Target kerjasama ini adalah untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.
Sebelum turun ke lapangan, para mahasiswa mengikuti pembekalan melalui webinar dan kursus terbuka dari tanggal 10-16 Agustus 2020. Kegiatan tersebut difasilitasi Ditjen Dikti dan BNPB, serta didukung Indonesian Medical Education and Reseach Institute (IMERI) Universitas Indonesia.
Materi yang diberikan yaitu, keilmuan dasar COVID-19, ketahanan pangan, materi kebencanaan, InaRISK dan juga konsep Desa Tangguh Bencana (Destana) serta Keluarga Tangguh Bencana (Katana). Kegiatan digelar melalui aplikasi zoom maupun live di Youtube.
Pada salah satu materinya, Mohd Robi Amri, Kepala Subdirektorat Pengembangan Standar, membekali mahasiswa dengan aplikasi InaRISK. Seperti tata cara penggunaan aplikasi InaRISK baik yang website maupun mobile yang dapat diakses secara mudah menggunakan telepon pintar berbasis android dan IOS.
Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, melalui pembekalan ini diharapkan mahasiswa calon peserta KKNT dapat mendalami materi kebencanaan secara umum. Selain itu juga materi khusus seperti inaRISK sehingga dapat disosialisasikan kepada seluruh masyarakat.
Kolaborasi ini menindaklanjuti upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud dalam program Relawan COVID Nasional (Recon) dan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya tersebut dipayungi dalam kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dengan melibatkan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana serta berbagai pihak lain.[]