BANDUNG, KabarKampus – Pengujian klinis vaksin Covid-19 rencananya bakal dilakukan pada hari Selasa, (11/08/2020) mendatang. Proses pengujian bakal berlangsung di Rumah Sakit Universitas Padjajaran, Kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.
Saat ini telah terkumpul 800 calon relawan sudah mendaftar ke Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin. Selain itu terdapat para relawan yang berasal dari lingkungan Unpad dan dari Puskesmas.
Prof Kusnandi Rusmik Ketua Tim Riset Uji Klinis Unpad menjelaskan, rencananya, mereka bakal melakukan uji klinis maksimal 20 orang perhari di setiap lokasi. Hal ini dilakukan sebagai aspek kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.
Para relawan tersebut juga akan datang beberapa kali ke lokasi pengujian. Pertama mereka akan datang tiga hari sebelum penyuntikan, untuk memastikan, apakah relawan bisa menerima uji klinis atau tidak.
“Di samping kita melakukan pemeriksaan darah, kita lakukan pemeriksaan swab,” kata Prof. Kusnandi kepada wartawan dalam jumpa pers di lobi Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eijkman No. 38, Bandung, Kamis (06/08/2020).
Selanjutnya, bila sudah dinyatakan layak, relawan akan masuk masa penyuntikan. Kemudian 14 hari kemudian, relawan akan kembali dilakukan penyuntikan kedua dan akan kondisinya selama 6 bulan ke depan.
Namun menurut Prof. Kusnandi, tidak semua relawan disuntikkan vaksin. Hanya sebanyak 50% dari total relawan akan disuntikkan vaksin. Sisanya akan disuntikkan plasebo, untuk membandingkan tingkat keamanan hingga tingkat imunogenitasnya.
“Kami juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo,” imbuhnya.
Penny K. Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, memastikan vaksin asalah Sinovac Biotech, Tiongkok, tersebut sudah memenuhi standar keamanan Badan POM. Selain itu, proses uji klinis juga sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.
“Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase III,” tuturnya.[]