More

    Alumni Sipil Unpar Bantu Perlengkapan Sekolah Online, Lewat Olahraga Lari

    Alumni Sipil Unpar bantu perlengkapan PJJ siswa di Sekolah dan Panti Asuhan
    lewat olahraga berlangri. Dok. Istimewa

    BANDUNG, KabarKampus – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk menghindari penularan Covid-19 masih menyisakan sejumlah persoalan. Banyak diantara pelajar atau siswa didik tidak memiliki fasilitas untuk mendukung belajar jarak jauh tersebut, mulai dari laptop, buku, hingga kuota.

    Persoalan ini menjadi perhatian Ikatan Alumni Teknik Sipil UNPAR (IATS- UNPAR). Mereka pun menginisiasi kegiatan amal yang diberinama SIPARI atau Sipil UNPAR Berlari.

    Melalui kegiatan ini setiap peserta orang atau setiap peserta yang berlari sepanjang satu kilometer, maka akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp.20.000. Kemudian uang donasi yang terkumpul akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan PJJ bagi anak-anak di sekitar kampus UNPAR.

    - Advertisement -

    Kegiatan ini berlangsung sejak 17 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75 dan berakhir pada 16 September 2020. Selama itu pula, panitia menampung donasi dari para donatur.

    “Awalnya, ide ini muncul dari mengobrol di What’sApp grup IATS Runner, tentang keprihatinan akan kondisi yang ada saat ini dan tentang rencana dies natalis Fakultas Teknik UNPAR ke-60. Kemudian muncul keinginan untuk memakai semangat berolahraga ini sebagai sesuatu yang bersifat positif dan bisa membantu orang lain,” kata Stephanus Rudy Setiawan, Ketua Panitia SIPARI, Senin, (21/09/2020).

    Kemudian lanjutnya, muncul ide untuk memadukan hobi mereka berlari dengan mengumpulkan donasi bagi sekolah-sekolah yang kesulitan dalam PJJ. Karena acara ini diinisiasi oleh alumni teknik sipil UNPAR, maka acaranya diberi nama Sipil UNPAR Berlari atau SIPARI.

    Kegiatan SIPARI diikuti sebanyak 61 orang pelari. Mereka terdiri dari pengajar, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa. Mulai dari Rektor UNPAR, Mangadar Situmorang, Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UNPAR, Doddi Yudianto, Ph.D., Ketua Ikatan Alumni Teknik Sipil UNPAR, Andreas Pramudya, beberapa alumni senior dari angkatan 1978 hingga mahasiswa aktif juga ikut berlari.

    Selain itu juga, karena lari secara virtual, peserta SIPARI tersebar dari Aceh sampai Papua bahkan dari Singapura. Meski demikian mereka terhubung melalui teknologi GPS untuk mencatat kegiatan berlari tersebut.

    Berlari “bersama” itu memotivasi juga pelari paling senior, Tjiptanegara, 62 tahun, untuk terus berlari sepanjang SIPARI. Ia mengaku dapat berlari dalam jarak hal marathon dengan capaian 21 kilometer.

    “Saya bahagia bisa menjadi bagian dari SIPARI yang tujuannya untuk kebaikan,” katanya.

    Begitu juga dengan pelari senior lainnya, Robert Efan dari angkatan 1978. Ia mengatakan SIPARI membuat dirinya termotivasi untuk disiplin, berlari dengan “pace” lebih baik, dan bersyukur.

    “Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari aksi nyata berbuat baik kepada sesama. Setiap cucuran keringat adalah restu dari Tuhan untuk kebaikan,” katanya.

    Hingga penutupan SIPARI pada 16 September 2020, jumlah donasi yang terkumpul Rp 141.141.141 dan jumlah kilometer lari yang dilakukan 7.466,3 km. Donasi dari 135 individu dan kelompok yang menyumbang tersebut dimanfaatkan untuk membeli 35 unit laptop serta buku dan alat tulis yang didonasikan ke 7 sekolah tingkat SD dan SMP di daerah Ciumbuleuit, Bandung, serta 6 panti asuhan di wilayah Ciumbuleuit, Cimahi, dan Lembang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here