JAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mengembangkan sebuah alat deteksi Covid-19 melalui hembusan nafas yang diberinama GeNose. Inovasi yang dikembangkan para peneliti UGM ini mampu mendeteksi virus cona dalam tubuh manusia dalam waktu yang cepat.
Dalam pengujian yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) inovasi ini mampu mengetahui seseorang terinfeksi Covid-19 tidak kurang dari 80 detik. Alat ini telah melalui uji klinis tahap pertama dan akan memasuki uji klinis tahap kedua.
Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
“Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya,” ungkap kata Kuwat Triyono, anggota tim peneliti GeNose.
Dian Kesumapramudya Nurputra, peneliti GeNose lainny menjelaskan, GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).
GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Sementara itu Bambang Brodjonegoro Menristek / BRIN mengapresiasi alat deteksi Covid-19 lewat embusan nafas yang dikembangkan oleh tim peneliti UGM. Dia mengatakan pihaknya siap untuk mendukung uji klinis lanjutan GeNose.
“Risetl/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 siap memberikan dukungan upaya finalisasi GeNose dalam bentuk dukungan uji klinis tahap 2,” ucapnya.
Dia berharap GeNose bisa segera dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat. Dia mentargetkan setidaknya pada bulan Desember 2020 alat ini dapat digunakan untuk skrining.
“Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indoensia meningkatkan rasio testing,”tegasnya.
GeNose secara resmi melakukan serah terima teknologi alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas yang diberi nama GeNose kepada Kemenristek/BRIN, Kamis (24/09/2020). Dalam acara serah terima GeNose tersebut turut hadir Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna Sugarda, bersama rombongan, Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN, Mayjen TNI Afini Boer, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen Pol Rusdianto, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN, Muhammad Dimyati, perwakilan dari industri pendukung GeNose.[]