More

    Lima Ribu “Alat Tes Covid Tiup UGM” Siap Didistribusikan pada Febuari 2021

    JAKARTA, KabarKampus – Lebih dari 5000 unit GeNose atau alat deteksi Covid-19 lewat hembusan nafas buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) siap didistribusikan pada bulan Febuari 2021 mendatang. Alat ini rencananya bakal ditempatkan di rumah sakit, bandara, stasiun, tempat wisata, dan tempat umum lainnya.

    GeNose yang dikembangkan tim peneliti UGM sejak Maret 2020 lalu ini terbukti memiliki sensitifitas hingga 90 persen dan spesifitas mencapai 96 persen. Sebelumnya telah mendapat izin edar dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (24/12/2020).

    Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN) menyebutkan, per Febuari 2021 mendatang, kapasitas produksi GeNose mencapai lebih dari 5000 unit. Alat ini sudah bisa dipakai dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

    - Advertisement -

    Menurut Bambang, dengan adanya GeNose C19 dapat memperkuat sistem survailans 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment. Meski demikian, gerakan 3 M tetap perlu dilakukan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak guna meminimalkan penyebaran virus corona baru.

    “Indonesia perlu punya kemandirian dalam melakukan testing dan monitoring, terutama untuk skrining,” papar Bambang dalam konferensi pers secara daring, Senin, (28/12/2020).

    Meski demikian, bagi Bambang, PCR tetap merupakan gold standar untuk testing Covid-19. Sementara untuk skrining dituntut kemampuan untuk melakukan inovasi melahirkan alat yang bisa melakukan skrining dalam waktu cepat, relatif nyaman, dan tingkat akurasi tinggi,.

    Satu unit GeNose C19 dijual Rp 62 juta dan dapat digunakan mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas dengan sangat cepat sekitar 2 menit. Penggunaan GeNose juga tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya.

    Selanjutnya, dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, salah satu anggota tim peneliti dan pengembang GeNose UGM menjelaska, saat ini mereka memproduksi 100 unit Genose C19 yang semuanya telah terjual. Mereka juga akan memproduksi 100 unit lagi di tahap selanjutnya dengan bantuan Kemenritek/BRIN.

    Dengan 100 unit dan sistribusi yang tepat, menurutnya, alat ini dapat dipakai untuk melakukan tes minimal 12 ribu orang per hari. Biayanya pun relatif terjangkau.

    “Insya Allah dengan bantuan beberapa institusi dan filantropi akan produksi sekitar 2 ribu akhir Januari dan 5 ribu pertengahan Februari dan targetnya bisa 10 ribu di akhir Februari,” terangnya.

    Ia berharap, dengan produksi 10 ribu unit dapat melakukan test sekitar 1,2 juta orang sehari. Jumlah pengetesan Covid19 yang sangat besar tersebut diharapkan membantu penanganan Covid-19 terutama dalam deteksi cepat virus corona saat tracing dan tracking.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here