JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda yang mengatasnamakan Forum OKP se-DKI Jakarta meminta Presiden Jokowi bersikap terkait penembakan sebanyak enam anggota Front Pembela Islam (FPI). Mereka melihat penembakan terhadap warga sipil di tol Karawan pada Senin, (07/12/2020) tersebut sangat kejam.
“Tidak ada alasan yang bisa di terima dalam tindakan menghilangkan nyawa seseorang,”ujar I Gusti Ngurah Arya Utama Putra, Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia DKI Jakarta (PD KMHDI DKI Jakarta), dalam keterangan tertulis, Rabu, (09/10/2020).
Bagi mereka lanjut Gusti, peristiwa penembakan tersebut adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM yang sangat jelas. Bukan hanya hari ini, masih banyak kasus pelanggaran HAM di negara ini yang belum terselesaikan hingga sekarang.
Oleh karena itu Forum OKP se-DKI Jakarta selain meminta Jokowi bersikap untuk mencegah terjadinya konflik horizontal di Indonesia. Kemudian, meminta pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta independen agar peristiwa yang terjadi terungkap secara terang dan adil.
Kepada masyarakat, Gusti meminta agar menahan diri dan tidak terprovokasi atas peristiwa yang terjadi di tol Karawang tersebut. Selain itu mereka mendukung pertemuan Jokowi dan Habieb Rizieq Shihab untuk berdialog dalam rangka menjaga persatuan dan kedamaian Indonesia.
“Meminta seluruh aparat penegak hukum untuk bersikap bijaksana dalam menyelesaikan perkara ini dan melakukan pendekatan soft power (musyawarah) yang sesuai dengan falsafah negara yaitu Pancasila,” tegas Gusti.
Forum OKP se-DKI Jakarta terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Gerakan Pemuda Pembaharu Bangsa (GPPB), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).[]