More

    Keuntungan Kompetitif dan Keuntungan Khusus Pariwisata Kuba

    Oleh: Salsabilla Furqani Zalma*

    Salah satu sudut kota Havana, Kuba. (foto: pixabay.com)

    Kuba merupakan salah satu negara yang berada paling barat Kepulauan Karibia. Kuba juga disebut sebagai Isla de la Juventud dengan batas utara Selat Florida, batas timur Paso de los Vientos, batas selatan Laut Karibia dan batas barat Teluk Meksiko. Dengan luas pulau 109.884,01 Km², Kuba juga memilliki 4.195 pulau-pulau karang dan pulau-pulau kecil.

    Sebagai negara yang terletak di Kepulauan Karibia, ada penurunan kedatangan untuk turis internasional di tahun 2020. Berdasarkan data dari Caribbean Tourism Organization pada tahun 2019 ada 32 juta kedatangan turis internasional di wilayah Kepulauan Karibia. Namun pada tahun 2020 turun hingga 65,5% menjadi 11 juta kedatangan, danpenurunan ini kembali meningkat di tahun 2021.

    - Advertisement -

    Pada setengah tahun pertama kedatangan internasional telah mencapai 6,6 juta. Kuba menjadi negara ketiga sebagai destinasi utama di Kepulauan Karibia setelah Puerto Rico dan Republik Dominika. Setiap tahun Kuba mengalami peningkatan kedatangan internasional. Pada tahun 1990 hanya ada 327.000 kedatangan dan pada tahun 2010 ada 2.510.000 kedatangan. Oleh karena itu dengan potensi pariwisata yang besar, terdapat keuntungan kompetitif dan keuntungan khusus dari pariwisata Kuba.

    Sebagai konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1986, keuntungan kompetitif pada dasarnya mendorong negara untuk membentuk kebijakan yang menciptakan produk dengan kualitas tinggi agar dapat dijual dengan harga yang tinggi di pasar. Porter juga mendorong pengembangan unsur-unsur yang ditujukan untuk mengungguli negara-negara kompetitor.

    Konsep ini kemudian dapat digunakan dalam mengembangkan potensi pariwisata negara. Salah satu contoh keuntungan kompetitif yang dimiliki Kuba yaitu Old Havana (Havana Vieja) serta perkebunan tembakau di Lembah Viñales. Sebagai ibukota negara, Havana tidak hanya menjadi pusat bagi seluruh kegiatan pemerintahan, namun disaat yang bersamaan juga mewakili seluruh budaya, intelektual, sejarah dan nilai-nilai sosial dari rakyat Kuba.

    Old Havana merupakan salah satu bagian yang merepresentasikan bagian-bagian tertua dari Provinsi Havana. Old Havana menyajikan arsitektur dan bangunan-bangunan Eropa. Seperti The Capitol, Cathedral Square, Museum of the Revolution, Malecon of Havana, dan lainnya. Dalam menjaga keberlangsungan bangunan dan arsitektur bersejarah tersebut, pemerintah terus melakukan pemeliharaan dan perbaikan.

    Lembah Viñales, Kuba. (Foto: piqsels.com)

    Keuntungan kompetitif selanjutnya yaitu perkebunan tembakau di Lembah Viñales. Sebagai negara dengan cerutu terbaik, keberadaan perkebunan ini memiliki potensi yang sangat besar bagi wisatawan. Para pecinta cerutu dapat melihat dan mengamati secara langsung bagaimana proses penanaman hingga bagaimana daun-daun tembakau di panen sehingga dapat menghasilkan cerutu yang berkualitas. Cerutu memang menjadi salah satu komoditi ekspor yang penting baik itu bagi Kuba, maupun bagi negara-negara New World Cigar. Oleh karena itu penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap perkebunan tembakau di Lembah Viñales sebagai salah satu objek wisata.

    Selanjutnya yaitu keuntungan khusus yang merupakan keuntungan yang dimiliki suatu negara di mana unsur-unsur pariwisata tersebut tidak dapat diciptakan atau ditiru oleh negara manapun. Keuntungan ini dikembangkan melalui keuntungan kompetitif. Salah satu contoh keuntungan khusus dari pariwisata Kuba yaitu Plaza de la Revolucion (lapangan kemerdekaan) dan vintage car di seluruh penjuru Havana.

    Plaza de la Revolucion, Kuba. (Foto: commons.wikimedia.org)

    Masih berlokasi di Havana, Plaza de la Revolucion atau lapangan kemerdekaan menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi oleh wisatawan. Di lapangan inilah dilaksanakan aksi unjuk rasa dan pidato yang disampaikan oleh Fidel Castro. Di lapangan ini terdapat gedung-gedung pemerintahan yang terdapat siluet wajah tokoh-tokoh kemerdekaan terkenal di Kuba yang dibentuk dengan logam seperti Fidel Castro, Che Guevara dan Camilo Cienfuegos.

    Keuntungan khusus selanjutnya yaitu mobil-mobil tua yang lalu lalang di seluruh penjuru Havana. Mobil-mobil tua ini hanya terdapat di Havana dan pada umumnya digunakan sebagai taksi. Para wisatawan biasanya menyewa mobil-mobil tua untuk sekedar menikmati Havana dari jalanan atau bahkan sebagai transportasi untuk ke kota lain. Pada umumnya wisata keliling kota menggunakan mobil-mobil tua ini akan berakhir di El Malecon yang merupakan tembok laut di sepanjang pantai Havana sepanjang 8 Km. Mobil-mobil ini masih berfungsi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh rakyat Kuba yang sangat kreatif dalam memasang dan memperbaiki bagian-bagian mobil yang rusak menggunakan berbagai merek mesin. Mobil ini menjadi bagian dari budaya Kuba pasca diberlakukannya embargo yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

    Mobil-mobil tua lalu-lalang di Kuba. (foto: pixabay.com)

    Dalam mengembangkan keuntungan kompetitif dan keuntungan khusus memerlukan perhatian dan sinergi dari pemerintah dan masyarakat. Peran pemerintah dalam pariwisata Kuba terkait keuntungan  kompetitif dan keuntungan khusus yaitu telah mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pariwisata berkelanjutan. Hal ini menjadi bentuk implementasi dari adopsi Paris Agreement yang dilaporkan dalam the First Nationally Determined Contribution of Cuba 2020-2030. Kemudian pemerintah telah memberikan perhatian khusus ke kawasan alam seperti Lembah Viñales dan Parque Nacional de Humboldt. Proyek-proyekekoturismejuga dibentuk seperti proyek Las Terrazas  yang merupakan wilayah hutan nasional dan Jardines de la Reina yang merupakan wilayah taman laut nasional.

    Peran masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan juga sangat penting. Masyarakat dapat terlibat langsung dengan bekerja di sektor pariwisata seperti dengan menyediakan pelayanan jasa seperti makanan, transportasi, akomodasi, hingga panduan wisata. Masyarakat juga mampu mengelola dan memantau secara langsung bagaimana penerapan kebijakan pariwisata berkelanjutan dan apakah keberlangsungan lingkungan tetap terjaga sejalan dengan kegiatan pariwisata.

    Kuba dengan karakteristik wilayah kepulauan dengan total garis pantai yang panjang ternyata mirip dengan karakteristik wilayah Indonesia. Seperti halnya Indonesia, Kuba juga merupakan negara tropis sehingga sinar matahari dapat dinikmati sepanjang tahun. Tantangan yang dimiliki, baik itu terhadap Indonesia maupun Kuba yaitu pengelolaan pariwisata yang belum sepenuhnya merata. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik objek pariwitasa seperti pada setiap pulau dan gunung.

    Meskipun begitu dalam hal promosi, Kuba melakukan promosi yang cukup merata untuk wilayah-wilayah selain Havana. Pariwisata Kuba tidak hanya terkonsentrasi di Havana saja. Wilayah-wilayah lain juga mendapatkan promosi yang sama untuk turis internasional. Hal ini dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia yang memiliki karakteristik yang cukup mirip. Promosi terhadap turis internasional untuk daerah-daerah selain Pulau Bali harus semakin diperkuat. Pemerintah Indonesia  memang sudah mengembangkan pariwisata di setiap daerah. Namun promosi yang dilakukan masih cukup kurang khususnya untuk turis internasional. Karena masih dapat dilihat turis yang berwisata di obejk-objek wisata Indonesia masih terdiri turis lokal.

    *Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND)di bawah bimbingan dosen Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si.

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Kuba yang sangat indah! Selamat ya Salsa…semoga terus produktif dalam menulis. Memahami sebuah negara memang menjadi bagian yang sangat penting terutama untuk mengkaji strategi dalam hubungan internasional. Ditunggu artikel selanjutnya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here