More

    Maskapai Dipaksa Putar Balik dan Pembalasan Rusia

    Oleh: Dhea Marchelina*

    Aeroflot Russian Airline. (Foto: businessinsider.com)

    Baru-baru ini beredar kebijakan baru di dalam dunia penerbangan Rusia dengan Uni Eropa. Sebanyak 21 maskapai kepemilikan dari Rusia dilarang terbang di langit Uni Eropa, dan juga masuk ke dalam buku hitam penerbangan Uni Eropa pada 14 April 2022 lalu. Menurut Sekretaris Jenderal Eksekutif Badan Keselamatan Internasional Uni Eropa, maskapai dari Rusia tidak memenuhi standar keselamatan yang nantinya akan membahayakan nyawa orang-orang yang memakai kapal terbang komersial tersebut. Tak hanya itu, Rusia juga memberikan izin begitu saja armada pesawat milik asing untuk beroperasi tanpa sertifikat yang sah di mata badan ini dan membuat geram mereka. “Badan yang menangani transportasi udara Negara Rusia dengan begitu saja mengizinkan maskapainya menerbangkan ratusan pesawat milik asing tanpa sertifikat kelayakan udara yang valid”, ujar Adina Valean sebagai Komisaris Uni Eropa. Berkaitan dengan adanya konflik antara Ukraina dengan Rusia beberapa waktu lalu, kebijakan ini juga diberlakukan sebagai tindakan hukuman untuk Rusia karena dianggap menginvasi Ukraina. 

    Banyak negara, salah satunya Amerika Serikat, menghimbau warga negaranya yang sedang melakukan kunjungan ke Negara Rusia untuk segera meninggalkan Rusia secepatnya karena khawatir akan lebih banyak maskapai yang melakukan pembatalan penerbangan ke luar Rusia nantinya. Begitupun dengan warga Amerika Serikat yang mempunyai rencana akan terbang ke wilayah Rusia agar membatalkan rencana tersebut untuk beberapa waktu ke depan karena dikhawatirkan suasana konflik akan semakin menegangkan.

    - Advertisement -

    Inggris, negara utama di Britania Raya ini merupakan negara yang paling pertama menyetujui hingga akhirnya memberlakukan kebijakan ini, di mana Inggris melakukan larangan maskapai Rusia mengudara pada hari Jumat setelah Rusia berhasil melakukan serangan atas Ukraina. Hal ini dilakukan atas dasar kemanusiaan serta urusan diplomatik Inggris dengan Ukraina.

    Dunia penerbangan bagi Rusia menjadi salah satu pemasukan bagi ekonomi negaranya. Tindakan Rusia ke Ukraina tentunya menimbulkan efek kepada perekonomian negara yang saat ini dipimpin oleh Vladimir Putin, akibatnya kebijakan larangan terbang memaksa maskapai Rusia harus menutup pintu “kandang” pesawat mereka rapat-rapat, termasuk pula armada jet privat. Untuk pertama kalinya Rusia harus menerima sanksi ekonomi yang berat dari Uni Eropa, karena hal ini Rusia harus memikirkan kembali rute yang bisa mereka lewati dan tentu saja harga tiket akan melambung tinggi. Langkah yang diambil Uni Eropa ini tidak main-main, pasalnya Uni Eropa akan melayangkan proposal untuk memblokade 27 pesawat komersil kepunyaan Rusia untuk terbang di 27 negara-negara anggota Uni Eropa.

    Aeroflot yang menjadi maskapai kebanggaan Rusia, mengeluarkan edaran pengumuman pada tanggal 28 Februari 2022 di laman situs mereka, bahwa maskapai Aeroflot tidak melayani penerbangan dan menangguhkan perjalanan udara mereka dengan tujuan Eropa. Adapun penerbangan yang dilakukan oleh Aeroflot ini dikawal ketat oleh Flight Radar, sistem ini secara tajam memperlihatkan maskapai Rusia apa saja yang telah kembali ke Negara Rusia.

    Kebijakan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa mendapatkan respons dari Rusia secara langsung. Akibatnya Rusia pun memblokade penerbangan yang akan masuk dari sejumlah negara seperti Latvia, Inggris, Lithuania, Estonia, Bulgaria, Polandia, sampai dengan Republik Ceko, sebagai pembalasan atas kebijakan Uni Eropa. Negara Rusia yang mempunyai gengsi tinggi ini tidak mempunyai rasa takut dan khawatir, Rusia melarang masuknya maskapai dari 36 negara untuk masuk ke dalam kawasan Rusia. Hal ini didasari oleh kerugian yang didapatkan Rusia setelah maskapai negara Rusia ditolak oleh negara-negara di Eropa sampai dengan Negara Tirai Bambu, China. Otoritas penerbangan wilayah Rusia menanggapi hal ini dan akan memberikan dampak juga terhadap Uni Eropa karena langit Rusia merupakan jalur utama yang dipakai ketika pesawat hendak melakukan penerbangan menuju wilayah Eropa dan Asia Timur.

    *Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND), di bawah bimbingan dosen Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si.

    - Advertisement -

    12 COMMENTS

    1. Selamat Dhea, terus berkarya dan mengasah ketajaman analisis untuk memahami dunia dan merawat Indonesia…maju terus!

    2. Selamat Dhea smg tulisan ini mengispirasi dunia agar lebih memperhatikan keamanan suatu negara .
      Teruslah menulis Smg sukses selalu .

    3. Alhamdulillah, rajin menulis Dhea selain dg lisan sbg wadah memberikan informasi literasi kpd seluruh lapisan pembaca .
      Ditunggu karyamu nak, karena di sekitar tempat kelahiran nenekmu lahirlah penulis yg handal & karya super hebat.

    4. Kekuatan Dunia haru seimbang, berita juga harus seimbang manfaatkan sumber berita yg seimbang,
      Kami tunggu berita selanjutnya

    5. Terimakasih kepada penulis atas informasinya, semangat terus untuk menghasilkan tulisan tulisan baru yang informatif dan menginspirasi kita semua

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here