Oleh: Risma Ripanta*
AUA KUNIANG, KabarKampus – Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat. Setiap mahasiswa yang telah menjalankan perkuliahan selama 6 semester dapat mengikuti KKN. Pada tahun ini Universitas andalas mengadakan KKN-PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang dilaksanakan selama 34 hari dimulai dari tanggal 25 Juli sampai 27 Agustus.
Saya seorang mahasiswi jurusan ilmu hubungan internasional angkatan 2019. Penempatan KKN-PPM saya berlokasi di Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat beserta dengan 24 orang anggota kelompok yang terdiri dari beragam jurusan dan fakultas. Anggota kelompok KKN Nagari Aua Kuniang merupakan mahasiswa-mahasiswi asli yang berdomisili di Pasaman Barat dan beberapa juga berasal dari luar Pasaman Barat.
Sebelum melaksanakan KKN mahasiswa/i telah diberikan pembekalan per fakultas oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKN untuk jadi bekal bagi setiap mahasiswa/i. Pada tanggal 24 Juli telah dilakukan survey lokasi oleh DPL yaitu Bu Eri Besra, S.E,M.M bersama dengan beberapa mahasiswa KKN Aua Kuniang. Survey yang dilaksanakan di Nagari Aua Kuniang bertujuan untuk mengetahui lokasi tempat tinggal mahasiswa, penempatan program kerja serta perkenalan dengan staf-staf yang ada nagari.
Pada tanggal 25 Juli Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyerahkan mahasiswa kepada Wali Nagari Bapak Adriansyah, A.Md untuk melaksanakan KKN di Nagari Aua Kuniang. Setelah penyerahan dilanjutkan dengan acara penyambutan mahasiswa KKN yang ada di Pasaman barat (KKN nagari Aua Kuniang, KKN nagari Kajai, KKN nagari Ujung Gading, KKN nagari Lingkung Aua, dan lain-lain) di kantor DPMN (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari).
Setelah acara penyambutan selesai, kelompok kami melanjutkan kegiatan dengan membersihkan rumah yang menjadi posko KKN di kampung Padang Kubang, Jorong Sukomananti yang akan ditempati selama KKN. Setelah menempati posko KKN selama 1 hari, kelompok kami merasakan kesulitan tinggal di posko tersebut. Dimana kondisi rumah yang ditempati kurang layak dan listrik yang kurang memadai untuk kami yang berjumlah 25 orang.
Kemudian dilakukan diskusi pada malam harinya untuk membahas mengenai pemindahan tempat tinggal. Salah satu orang tua dari mahasiswa KKN mencarikan tempat tinggal baru yang lebih layak, atas persetujuan DPL dan kepala jorong tempat tinggal sebelumnya. Keesokan harinya kami pindah ke kampung Guguak Tigo, Padang Tujuh. Di tempat inilah kami mulai merancang program-progam kerja yang akan kami jalankan di nagari Aua Kuniang.
Semua materi perkuliahan yang telah dipelajari selama kuliah dapat dijadikan sebagai program kerja dan pedoman ketika melakukan pengabdian kepada masyarakat. Masing-masing dari kami menyiapkan program kerja sesuai dengan jurusan dan fakultas yang dapat diabdikan kepada masyarakat.
Berdasarkan apa yang telah didapatkan ketika kuliah, beberapa program kerja yang telah kami rancang memiliki fokus ke SD dan SMP. Sebelum menjalankan program kerja di sekolah-sekolah tersebut kami melakukan survey dulu. Kami disambut dengan baik oleh guru-guru dan relatif tidak ada kendala berarti yag kami temui saat menjalankan program kerja.
Program kerja yang sesuai dengan apa yang telah saya dapatkan ketika kuliah dan yang menurut saya sangat dibutuhkan pada saat ini dan juga masa yang akan datang adalah mengajar bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang dianggap penting dalam mengembangkan ilmu pengetahun.
Kemampuan untuk menguasai bahasa Inggris merupakan kemampuan yang sangat perlu dikembangkan pada saat sekarang ini. Dapat kita lihat bahwa arus globalisasi berkembang begitu cepat dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih hingga menyebabkan perubahan yang cukup siginifikan.
Mata pelajaran bahasa Inggris pada umumnya telah terfasilitasi mulai dari tingkat Sekolah Dasar bahkan mulai dari Taman Kanak-Kanak. Namun, fasilitas ini belum dapat diakses dan dirasakan oleh setiap anak yang berada di sekolah karena adanya keterbatasan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan khusus dalam mengajar bahasa Inggris di dalam suatu daerah dan menjadi salah satu hambatan untuk pengembangan penguasaan bahasa Inggris.
Beberapa sekolah di Pasaman Barat belum menetapkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran, namun ada juga yang telah menetapkannya pada tingkat kelas tertentu seperti hanya pada kelas 4, 5, dan 6.
SDN 34 Pasaman merupakan salah satu Sekolah Dasar yang berada di Padang Buli-Buli, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabuapaten Pasaman Barat. Sekolah Dasar ini termasuk sekolah yang masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana dalam proses belajar dan mengajar. Ruang kelas hanya ada 6 ruang yang terdiri dari ruang kelas 1 sampai kelas 6. Sedangkan jumlah murid dalam sekolah ini hanya terdiri dari 52 murid dan guru berjumlah 12 orang. SD ini cukup jauh dari keramaian karena di sekelilingnya hanya ada pohon kelapa sawit. Akses jalan menuju SD belum memadai dan jalan masih berbatu kerikil. Para siswa/i cukup jauh untuk jalan kaki menuju sekolah yang masih dikelilingi hutan.
Namun, semangat anak-anak disini tidak terputus untuk mendapatkan pendidikan, mereka sangat antusias ketika diajak masuk ke kelas dan belajar bahasa Inggris. Meskipun tidak semua siswa yang tahu dengan bahasa Inggris karena kebetulan saya masuk ke kelas 3 dan 4 yang belum pernah belajar bahasa Inggris.
Meskipun mereka belum belajar bahasa Inggris tapi mereka tetap fokus mendengar apa yang diajarkan dan semangat belajar mereka sangat tinggi walaupun ada beberapa anak yang kurang fokus karena keluar masuk kelas. Ketika dilakukan praktik mereka langsung antusias untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan meskipun jawaban mereka salah tapi mereka tetap berani untuk maju.
Setelah selesai proses belajar dan mengajar, kami lanjut bermain games agar mereka tidak bosan dan keceriaan sangat terlihat disetiap wajah siswa/i. Ketika saya dan beberapa anggota kelompok lain hendak pulang mereka meminta kami untuk datang kembali karena selama sekolah ini berdiri baru KKN UNAND yang masuk ke sekolah ini.
Setelah selesai menjalankan program kerja di SDN 34 Pasaman, banyak hal yang bisa dijadikan sebagai pengalaman baru dan dapat menjadi sebuah proses pembelajaran yang lebih baik kedepannya. Mengajar siswa/i bukanlah suatu hal yang mudah karena tidak semua orang memiliki karakter yang sama. Cara komunikasi dan berinteraksi kepada anak sekolah adalah suatu proses pembelajaran tersendiri bagi saya karena memahami karakter setiap anak sangat perlu sebelum diajak berinteraksi dan harus berpandai-pandai menghadapi sikap anak-anak yang mungkin tidak sopan karena apa yang kita lakukan akan menjadi bahan tiruan bagi mereka. Ketika orang berkata kasar maka mereka akan ikut-ikutan berkata kasar karena mereka menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa.
Selain pengalaman menjalankan program kerja di SDN 34 Pasaman, pengalaman baru cara beradaptasi dengan orang baru dan lingkungan baru juga merupakan suatu hal yang menarik bagi saya. Jumlah anggota KKN sebanyak 25 orang merupakan orang yang tidak saling mengenal dapat menjadi akrab melalui sebuah kelompok yang dapat menyatukan beberapa pemikiran yang berbeda untuk menjadi sebuah hasil yang satu.
Melalui KKN ini banyak suka duka yang dilalui secara bersama-bersama selama 34 hari di tempat yang sama. Dengan adanya KKN ini, saya bisa melihat bahwa kebersamaan dan saling menghargai adalah suatu hal yang sangat penting untuk membangun kerjasama.
Setelah semua berpisah, kebersamaan adalah suatu hal yang dirindukan karena masing-masing mungkin akan memiliki kesibukan sendiri. Perpisahan dapat memunculkan rasa saling menghargai dengan mengingat bahwa setiap detik kebersamaan adalah waktu yang tidak boleh disia-siakan. Saya akan rindu momen-momen bersama di posko mulai dari masa, makan, dan tidur bersama.
Cerita KKN ini merupakan suatu cerita yang tidak akan terulang kembali. Terima kasih kepada semua anggota kelompok KKN nagari Aua Kuniang dan semua kampung di nagari Aua Kuniang yang telah memberikan sebuah cerita yang akan selalu dikenang. Terima kasih juga kepada Universitas Andalas yang telah mempertemukan kami semua melalui KKN ini selama 34 hari.
*Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND).