More

    Doing Good, Make Money, Selamat Jalan Bang Prof. Helmi

    Prof Helmi (kanan) dan Virtuous Setyaka. (ist)

    Doing good, make money adalah sebuah ungkapan yang sangat terkenal dari Prof. Dr. Ir. Helmi, MSc., seorang Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang yang meninggal dunia pada hari Ahad, 26 Maret 2023, di Jakarta. Sebuah ungkapan motivasional bagi setiap orang yang dibimbing beliau dalam kewirausahaan sosial, bukan hanya para mahasiswa namun juga masyarakat umum. Beliau juga dikenal karena mengelola dan memimpin Minangkabau Business School and Entrepeneurship Center (MBS-EC).

    “Bang Prof”, adalah sebuah panggilan akrab khusus saya kepada beliau, sebagai sebuah ungkapan kedekatan sekaligus penghormatan terhadap beliau. Sebagai junior, Dosen Muda kepada senior, Guru Besar sekaligus Ketua Dewan Profesor di Universitas Andalas. Sebagai murid yang belajar tentang ekonomi politik pertanian, masalah agraria, dan perdebatan antara bisnis sosial dan koperasi.

    Sejak awal saya menjadi Dosen di Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, beliau adalah salah satu kolega yang dari awal saya kenal. Sosok dengan ciri rambut putih secara keseluruhan, berkaca mata tebal, dan selalu tersenyum dalam menghadapi situasi kondisi apapun. Bahkan ketika tengah sengit berdebat dalam diskusi yang panas.

    - Advertisement -

    Beliau adalah seorang Wakil Rektor IV di Universitas Andalas yang pertama kali membukakan pintu kantor pimpinan untuk saya, bukan sebagai atasan dengan bawahan, tapi sebagai sahabat diskusi tentang apa saja, termasuk tentang relasi kuasa yang seharusnya tidak menghalangi relasi sosial terutama dalam konteks akademik untuk berdebat keilmuan.

    Salah satu perdebatan yang hangat antara saya dan beliau adalah tentang ungkapan motivasional tersebut di atas, saya ingat, seharusnya bukan begitu, namun doing the best for social justice. Beliau tersenyum, dengan senyum tersebut saya paham bahwa beliau juga memahami pikiran saya. “Saya paham, Bung Virtue (demikian beliau panggil saya), adalah Dosen Muda yang idealis, namun di tengah masyarakat yang kapitalis, kita juga harus realistis”, demikian beliau merespon lontaran kritik saya terhadap pemikiran beliau.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here