Mulailah dengan hal sederhana. Seperti misalnya, ketika jual produk atau jasa maka tawarkan kepada para pelanggan atau klien selain kualitas produk yang terbaik juga bagian dari keuntungan usaha anda.
Maksudnya begini, jika harga jual produk yang dijual itu marjin keuntungan bersihnya adalah 15 persen, maka kembalikan keuntungan kepada pelanggan misalnya 50 persen dari keuntungan bersihnya tersebut. Ingat ya, yang anda berikan itu bukan diskon harga seperti strategi promosi perusahaan kapitalis biasa, tapi keuntungan bersih dari usaha anda.
Kemudian catat dan rekam data pembelian pelanggan perorangan selama periode tertentu. Sebut saja satu tahun takwim dari 1 Januari hingga 31 Desember. Lalu pada akhir tahun nanti, coba ajak mereka untuk datang dalam rapat besar pelanggan dan sekaligus berikan alokasi separo keuntungan untuk mereka dan bagi secara proporsional. Siapa belanja lebih banyak dapat untung lebih banyak. Buy More, Get More!.
Maka apa yang akan terjadi?, otomatis bisnis anda menjadi punya nilai unggul dibandingkan dengan pengusaha kapitalistik yang hanya berfikir mengejar keuntungan sebesar-besarnya untuk diri mereka sendiri. Apalagi jika anda berikan pelayanan lebih hebat, maka produk anda akan disukai pelangan dengan sendirinya.
Jangan hanya berhenti di situ. Sampaikanlah jika usaha anda itu juga dapat mereka miliki sahamnya. Berapa jumlahnya tergantung dari kemauan anda. Semakin besar porsi saham perusahaan yang anda berikan tentu akan membuat mereka semakin senang, loyal dan solid.
Sumber modal untuk membeli saham perusahaan anda agar tak memberatkan mereka adalah dengan cara meminta bagian dari keuntungan belanja di perusahaan anda. Keuntungan yang tak mereka sangka sebelumnya. Sebut saja misalnya pada awalan anda batasi jumlah saham untuk pelanggan sebanyak 30 persen. Lalu tingkatkan terus sesuai keinginan anda. Tujuanya agar anda tetap masih dapat kendalikan keputusan perusahaan anda sampai pada suatu saat mungkin ketika merasa cukup anda bisa lepaskan kendali menjadi demokratis ke tangan mereka.
Lalu yang terpenting lagi adalah libatkan seluruh pelanggan untuk turut mengambil keputusan-keputusan penting perusahaan dalam suasana musyawarah mufakat bersama. Seperti misalnya ikut susun perencanaan dan kebijakan perusahaan, angkat direksi, keputusan perluasan usaha dan lain-lain.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>