Setiap karya yang dihasilkan memiliki pesan dan kesan megah di setiap sudutnya. Perasaan yang dibentuk dalam suatu lukisan dan patung memberikan kesan yang hangat bagi penikmatnya. Bentuk patung yang diperhatikan dari setiap sudut ke sudutnya menjadikan karya seni ini menjadi jauh lebih nyata. Selama berkegiatan di sini kita dilarang untuk tidak mengambil gambar menggunakan kamera profesional, menyentuh karya, serta makan dan minum di dalam galeri. Hal ini guna untuk menjaga keindahan karya dan kenyamanan pengunjung lainnya.
Tidak hanya sebagai museum pribadinya, I Nyoman Nuarta juga memiliki keinginan untuk dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Hal ini diwujudkan dengan tersedianya ruang terbuka yang mampu menciptakan suasana berdiskusi bagi para seniman, kurator, desainer, hingga para pengamat seni.
Sesuai dengan konsep ruang terbuka yang dikenalkan oleh ilmuwan filsuf dan sosiolog Jerman, Habermas. Beliau menyatakan bahwa ruang terbuka merupakan arena publik di mana individu dapat bertukar gagasan, informasi, dan pandangan mereka secara bebas dan rasional. Ruang terbuka adalah tempat di mana masyarakat dapat terlibat dalam diskusi dan perdebatan bebas, tanpa campur tangan yang tidak demokratis atau dominasi kekuatan
Ruangan yang diciptakan pada Nuart Sculpture Art ini menyediakan banyak ruang diskusi. Seniman dapat menuangkan pemikiran dalam karyanya, lalu dipamerkan dan membuka ruang diskusi yang mampu menjadikan karya tersebut lebih bernilai. Selain itu terdapat pula amphitheater yang di mana pengunjung dapat berkumpul, melaksanakan kegiatan diskusi dan menyampaikan pandangannya terhadap seni maupun kejadian sosial yang ada di sekitarnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>