More

    Catatan Aktivis 98 Jawa Barat tentang Pj Walikota Bandung

    Oleh: Syaiful Ramadlan*

    Monumen Juang Jawa Barat. (Foto: Bandung.go.id)

    Seorang fenomenolog, psikolog, budayawan Belanda yang mencintai Indonesia, jebolan sarjana Universitas Indonesia (UI) Fakultas Pedagogi pada 1961, menjadi pengajar di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Parahyangan (Unpar), hidup di Indonesia namun permohonan menjadi WNI tidak pernah dikabulkan pemerintah, hingga meninggal dunia di Belanda. Menorehkan kata-kata populer, “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan tersenyum”. Dia MAW Brouwer.

    Musisi legendaris menyanyikannya dengan alunan menyentuh rasa menggugah asa. Menciptakan lagu “Bandung” dengan indahnya kota dikelilingi gunung. Bandung disebutnya tempat bersemayam para Dewa Parahyangan. Pituin urang Bandung menulis kata-kata, “Waktu Tuhan tersenyum lahirlah Pasundan”. Dia Bimbo.

    - Advertisement -

    Tak cukup mengangkat keindahan, Bandung menjadi spirit perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia. Lagu Halo Halo Bandung ini ditulisnya sebagai kesaksian terhadap peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Dia Ismail Marzuki.

    Melansir dari 3 sumber yang disebut di atas, membuka ruang berpikir rasional tentang apa yang sebenarnya menjadi harapan untuk Bandung dan bagaimana mewujudkannya.  Secara kritis dan rasional membuka gagasan, bagaimana tata kelola pemerintahan kota Bandung untuk saat ini. 

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here