
“Tidak memungkinkan kita untuk mendukung Palestina secara terang-terangan atau melakukan aksi demonstrasi secara aktif sebab dampaknya bisa saja langsung ke negara Mesir. Jadi memang diperlukan kehati-hatian dalam bertindak pula di Mesir ini.”
Khorida Mumtaz Sab’ah
Ketika gelombang demonstrasi pro-Palestina menggema di kampus-kampus Eropa dan Amerika Serikat, situasi berbeda terlihat di Mesir. Meski bersebelahan langsung dengan wilayah konflik Palestina, ekspresi dukungan terhadap Palestina di negara itu jauh lebih terkendali.
Hal ini diungkapkan oleh Khorida Mumtaz Sab’ah, seorang mahasiswa Indonesia yang kini menempuh studi di Kairo, Mesir, dalam wawancara eksklusif bersama redaksi Kabar Kampus. Ia menceritakan bahwa sejauh ini belum ada aksi demonstran pro-Palestina yang berbasis di kampus.
“Kecuali oleh sebagian warga Mesir dan juga jurnalis di beberapa wilayah, namun yang sampai kabarnya kepada kita adalah aksi bela Palestina setelah Hari Raya 2025 oleh sebagian warga dan mahasiswa di tengah kota Kairo, Mesir,” jelasnya.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan warga Mesir itu terjadi pada 8 April lalu. Bersamaan dengan kedatangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Kota Arish, yang terletak di perbatasan Mesir-Gaza.
Massa aksi menyuarakan dukungan mereka terhadap warga Palestina dan menolak penggusuran Palestina dari kampung halaman mereka. Kesulitan aksi besar yang berbasis di kampus, diungkapkannya merupakan dampak dari ketatnya pengawasan pemerintahan Mesir. Utamanya terhadap aksi massa.
Hal itu membuat banyak mahasiswa, terutama mahasiswa internasional, lebih memilih mengekspresikan solidaritas dengan cara yang lebih aman. Khorida sendiri mengaku belum pernah mengikuti aksi demonstrasi Palestina di Mesir.
Baginya, dukungan kepada Palestina tidak harus besar di situasi ketatnya pemerintah Mesir. Khorida yakin bahwa boikot, donasi, diskusi, dan doa, semua itu bentuk dukungan yang bisa dilakukannya secara konsisten meski penuh kehati-hatian.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
Tetap hati² itu penting sebagai langkah strategis dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina
Menarik mengetahui bagaimana situasi solidaritas Palestina di Mesir, apalagi dari perspektif mahasiswa Indonesia. Semoga tetap aman dan bisa terus menyuarakan dukungan dengan cara yang bijak.
Mesir adalah salah satu Negara yg tidak memberikan Dukungan Militer ke palestina. Sehingga masyarakat yg ingin mendukung kemerdekaan Rakyat Palestina memiliki ruang gerak terbatas hanya bisa melakukan penggalangan dana. Sangat menarik apabila mahasiswa Mesir punya kesadaran untuk mendukung Palestine dari genosida Israel dengan kepedulian penggalangan dana. Setidaknya ada upaya dari pada berdiam diri.
Minimal kita tahu dinamika kebatinan pembelaan Palestina di Mesir.
Ternyata situasinya tidak lebih kondusif dari Indonesi.
Dari gambara yang diberikan mahasiswa di kairo itu, seperti begitu kuat rezim (baca :Alsisi) mengotrol negara dan rakyatnya agar tidak ada hal yang berlebihan atas solidaritas kepada Palestina bila tidak mau dikatakan minim.
Seperti pula kemudian memberikan pembenaran di beberapa pemberitaan bahwa, lemahnya suara dan pembelaan mesir terhadapat Palestina dikarena mesir adalah salah satu penerima pinjaman terbesar kedua dari amerika setelah israel.
Mesir juga telah masuk perangkap setelah melakuan perdamaian dengan israel tahun 1079 silam.
Banyak jalan menuju roma begitu satu ujaran terkenal, begitu pula tak akan habis cara cara untuk mendukung Perjuangan Palestina seperti di sebutkan oleh mahasiswa di kairo.
Harapan, semoga rakyat mesir dapat bangkit menyuarakan solidaritas kepada Kemerdekaan Paestina Sekaligus dapat menumbangkan rezim Alsisi yang saat imi berkuasa.
Bismillan,
Panjang Umur Palestina
Artikel ini sangat menyentuh dan membuka mata kita tentang realitas perjuangan mendukung Palestina di berbagai belahan dunia, termasuk Mesir. Salut untuk Khorida yang tetap menunjukkan solidaritas meski dalam keterbatasan. Setiap bentuk dukungan—baik itu aksi, doa, boikot, maupun diskusi—adalah bagian penting dari perjuangan. Semoga suara rakyat Palestina terus mendapatkan tempat di hati kita semua.”
Di tengah tekanan dan pembatasan, semangat solidaritas terhadap Palestina tetap menyala, meski dalam diam. Kisah Khorida adalah bukti bahwa kepedulian tak harus lantang untuk bermakna. Setiap doa, langkah kecil, dan keberanian diam-diam adalah bentuk cinta untuk Palestina. Semoga kebebasan dan keadilan segera berpihak pada mereka yang tertindas.”
Di tengah tekanan dan pembatasan, semangat solidaritas terhadap Palestina tetap menyala, meski dalam diam. Kisah Khorida adalah bukti bahwa kepedulian tak harus lantang untuk bermakna. Setiap doa, langkah kecil, dan keberanian diam-diam adalah bentuk cinta untuk Palestina. Semoga kebebasan dan keadilan segera berpihak pada mereka yang tertindas.”
Kalau sekedar mengecam erdogan juga mengecam…..semua orang berakal juga mengecam, masalahnya kita tidak bisa membedakan mana musuh mana kawan. Yang lebih parah lagi kita memposisikan jadi penonton.
Kemanusiaan akan menang… insyaallah
Setelah baca Artikel ini hati saya menjadi tergugah. Masih banyak bangsa Indonesia yang masih sadar dan peduli terhadap Palestina. Terutama mahasiswa di Mesir. Meskipun sibuknya aktivitas di kampus tapi masih meluangkan waktunya untuk peduli terhadap Palestina . Meskipun masih banyak juga bangsa Indonesia yang melupakan bangsa Palestina . Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi. Semoga seluruh bangsa Indonesia diberikan kesadaran oleh Allah SWT untuk Peduli dengan bangsa Palestina . Free Palestina
Setelah baca Artikel ini hati saya menjadi tergugah. Masih banyak bangsa Indonesia yang masih sadar dan peduli terhadap Palestina. Terutama mahasiswa di Mesir. Meskipun sibuknya aktivitas di kampus tapi masih meluangkan waktunya untuk peduli terhadap Palestina . Meskipun masih banyak juga bangsa Indonesia yang melupakan bangsa Palestina . Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi. Semoga seluruh bangsa Indonesia diberikan kesadaran oleh Allah SWT untuk Peduli dengan bangsa Palestina .
Semangat terus kawan, teruslah bersuara dan berisik untuk Palestina, kemerdekaan Palestina adalah kemerdekaan kita semua, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara kita. Free Palestine.
Perjanjian damai antara Mesir dan Israel tahun 1979 membuat Mesir tidak dapat berbuat banyak dalam membantu Palestina. Sekalipun demikian, masih ada celah bagi Mesir untuk angkat bicara membela Palestina karena isi perjanjian damai itu juga memuat masalah Palestina, dimana “Perjanjian menyerukan otonomi bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza”. Sikap Israel yg menyalahi perjanjian, dengan mengusir warga Palestina dr Tepi Barat dan Jalur Gaza, cukup sebagai alasan bagi Mesir untuk melayangkan protes kepada pihak Israel.