
Baginya, Indonesia memegang peran penting dalam isu Palestina. Sebab Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Jadi baginya, ketika Indonesia bersuara dan mengambil langkah nyata, hal itu bisa menjadi dorongan besar bagi negara-negara lain, termasuk dengan kawasan minoritas muslim.
Atmosfer Solidaritas yang Kuat di Indonesia
Meski belum ikut turun ke jalan di Indonesia, ia menilai atmosfer solidaritas di kalangan mahasiswa internasional tetap terasa kuat. Hal inilah yang membuatnya merasa aman dan bebas menyuarakan dukungan terhadap Palestina, baik dalam lingkup kampus maupun di media sosial. Nazahah pun berkata beberapa kawannya ikut aksi langsung dalam gerakan pro-Palestina di Indonesia.
Beberapa kawannya itu ikut bersolidaritas di Palembang. “Ya saya merasa aman. Saya dan teman-teman saling share berita tentang keadaan warga Palestina di Gaza yang semakin hari semakin tragis dan menyayat hati kami. Kami juga saling mengingatkan untuk tidak membeli produk-produk yang diboikot,” akunya.

Baginya, Indonesia memegang peran penting dalam isu Palestina. Sebab Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Jadi baginya, ketika Indonesia bersuara dan mengambil langkah nyata, hal itu bisa menjadi dorongan besar bagi negara-negara lain, termasuk dengan kawasan minoritas muslim.
Maka dari itu Nazahah berharap kepada generasi muda Indonesia, agar terus menumbuhkan kesadaran pentingnya perjuangan Palestina. “Agar generasi muda Indonesia mendalami dan memahami sejarah bumi Palestina, istiqamah menyebarkan fakta yang benar tentang Palestina sebagai tanda sokongan, memboikot produk Israel dan perusahaan terafiliasi,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Nazahah juga menyampaikan pesan mendalam kepada masyarakat Palestina. Dari lubuk hati terdalam, ia meminta maaf karena belum bisa membantu lebih. Sejauh ini, Nazahah hanya bisa berdoa, memboikot, dan berdonasi. Baginya, warga Palestina sedang berjihad dan doa tidak akan berhenti agar kekuatan zionis dilumpuhkan.
“Maafkan kami atas kelalaian kami. Walau usaha kami kecil, namun kami akan terus berdoa agar Allah melumpuhkan kekuatan zionis laknatullah dan masukkan mereka ke dalam neraka jahannam. Walaupun kita terpisah oleh jarak, namun hati kami sentiasa bersamamu Palestina,” ungkap Nazahah.

Sementara itu, dukungan-dukungan kecil tetap bermakna baginya dan para mahasiswa di Indonesia. Yaitu melalui cara-cara sederhana namun konsisten. “Tidak membeli barang atau makanan dari perusahaan terafiliasi Israel serta mengikuti demonstrasi yang dijalankan di kawasan,” tegas Nazahah.
Kisah mahasiswa Malaysia ini menjadi pengingat bahwa solidaritas tidak mengenal batas negara. Dari Palembang hingga Kuala Lumpur, dari mahasiswa hingga masyarakat biasa, suara untuk Palestina terus menggema. Bukan hanya lewat aksi massa, tetapi juga lewat doa, boikot, dan keteguhan hati untuk tetap peduli.







Barakallah… panjang umur perjuangan..
Hal kecil yg konsisten akan berdampak besar, insyaAllah..
Terus dukung Palestina Merdeka.
Salut untuk Nazahah dan semua mahasiswa yang terus bersuara lantang untuk Palestina. Kisah ini menggugah dan menunjukkan bahwa solidaritas lintas negara benar-benar nyata. Terima kasih Kabar Kampus sudah mengangkat suara mahasiswa yang peduli kemanusiaan!
Agresi Israel membangkitkan solidariras semua insan dunia.
membangkitkan tekad akan kebenaran tindakan dan perjuangan bersama, dan semakin meyakinkan bahwa kita siap menghadapi musuh paling keji yang pernah dikenal manusia
Semangat solidaritas yang ditunjukkan mahasiswa indonesia dan malaysia contoh seperti Nazahah menjadi bukti bahwa perjuangan Palestina mendapat tempat di hati masyarakat internasional, termasuk di Indonesia. Dukungan yang dilakukan melalui aksi nyata seperti boikot, edukasi, dan doa menunjukkan bahwa setiap langkah kecil tetap bermakna besar dalam menghadapi ketidakadilan. Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia, memang punya peran penting dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Semoga semangat generasi muda ini terus menyala dan menjadi kekuatan moral untuk kebebasan dan keadilan bagi rakyat Palestina
Tulisan ini sangat menyentuh dan memperlihatkan bahwa solidaritas kemanusiaan tidak mengenal batas negara. Salut untuk Nazahah dan mahasiswa lainnya yang berani bersuara untuk keadilan di Palestina. Semoga semangat ini terus menyebar dan membuka mata banyak pihak terhadap penderitaan warga Palestina.
Indonesia mayoritas muslim terbanyak sudah saatnya semua bersatu dan berkumpul dalam aksi solidaritas mengepung kedutaan setan besar Amerika untuk menghentikan perang yg terjadi di Palestina. Saatnya Indonesia menyusul yaman dan beberapa negara yg melakukan aksi solidaritas dengan jutaan manusia. Tinggalkan perbedaan saatnya bersatu kita berkumpul di satu titik menyuarakan suara untuk Palestina, Palestina dalam kondisi yg begitu memprihatinkan dan harusnya semua hati terketuk dan melakukan pergerakan yg serius. Hancur zionis, panjang umur dan Merdekalah Palestina.
To, mahasiswa Malaysia, respek,
Aksimu patut kami tiru
Tak banyak ba bi bu
Singsingkan lengan baju
Bagi bahu saling membantu
Walau kecil Langkah suara mu
Tapi besar mendobrak belenggu
Pesan seru bertalu-talu
Mengusik mereka yang mati qalbu
Ketika suara riak seirama senada
satu asa menyambut panggilan jiwa
bersimpul satu merajut suara semesta
cipta gelombang menghantam durjana
menggulung mereka pembuat angkara
ialah dia zionis dan amerika
pastika kami lawan tinggal cerita
hingga merdeka saudara PALESTINA
Panjang Umur Palestina
Hari ini, Panggilan empati palestina semakin nyata melewati entitas geografis.
Gelombang aksi demo semakin marak kini, telah menjadi pesan.
Sebuah simbol bahwa ketika imperialisme menjatuhkan bom, warga dunia akan menjatuhkan batas ketakutan.
Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan di balik retorika diplomasi ala ala koboy amerika dan kelicikan zionis Israel.
Dunia melihat.
Dunia mencatat.
Pun ketika semakin marak demo pro palestina, itu bukan sekadar pesan respon sesaat. Itu respon tekad, harga diri, dan identitas.
Respon ini bukan tentang menang di atas kertas. Ini tentang siapa yang tidak menyerah melawan penindas berwajah imperialis kolonialis.”
Bismillah. Setiap usaha yg kita lakukan walau sekecil n sederhana akan tetap bermanfaat kepada sesama terutama kepada saudara’i’ kita di Palestina. Walau beda negara, suku bahkan agama sekalipun tetap ada kewajiban untuk selalu saling menolong kalau bukan saudara sekandung saudara seagama, kalau bukan seagama saudara sesama manusia “ukhuwah bashariyyah”.
Free Palestina
Baik pak, setuju,
Sepertinya juga kita khususnya di grup FPN tim. Kolom, dapat memanfaatkan gairah kolektif perlawanan untuk lebih dapat merajut gerak dan menggerakkan tiap tiap dari kita hingga nantinya dapat mempunyai sumbangsih nyata terhadap cita cita perjuangan FPN membela kaum lemah.
Selangkah demi Selangkah semua bergerak menyatukan Hati dan Tekad untuk menyerukan Pembebasan dan Pembelaan terhadap Palestina & Gaza ,indonesia belum berani Tegas untuk sepenuh nya MemBoycot apapun terkait israELL…sudah banyak Doa2 yg di panjatkan untuk Kemerdekaan Palestina dan Kehancuran bagi zionis…Pasti Terkabul Doa’2 bagi yg terdzolimi..Panjang umur Palestina
Semoga ya bu,
Kita bergerak mengikuti dinamika yang ada di sekitar kita,
Motonya “tidak menunda tapi juga tidak terburu-buru”.
Mengutip arahan pak sekjen kemarin..
Semangat ibu