ABC AUSTRALIA NETWORK
Mantan Panglima Angkatan Darat Australia, Letjen Peter Leahy dipilih sebagai pihak yang mengantar secara langsung surat penjelasan Perdana Menteri Tony Abbott kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus mata-mata.
Hal itu dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Australia.
Pemerintah Indonesia meminta penjelasan dari pemerintah Australia terkait tuduhan bahwa Australia menyadap telepon SBY dan istrinya, Ani Yudhoyono, serta sejumlah orang dekatnya pada tahun 2009 lalu.
Akibat pemberitaan tentang kegiatan spionase tersebut, SBY telah menghentikan sementara kerjasama militer dan intelijen dengan Australia, dan menulis surat yang ditujukan pada Abbott terkait insiden ini.
Menurut kantor Perdana Menteri Australia, Letjen Leahy secara khusus telah diminta mengantar langsung surat balasan dari PM Abbott sebagai bentuk penghormatan.
“Perdana Menteri memandang bahwa perlu suratnya dikirimkan dengan penghormatan yang pantas, mengingat pentingnya masalah terkait dan mengingat penghargaan terhadap Presiden Yudhoyono,” jelas Leahy dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara dari Oposisi untuk Bidang Imigrasi, Richard Marles, berkomentar bahwa tindakan ini pantas, terutama mengingat latar-belakang militer Presiden SBY.
“Telah berlangsung hubungan ekstensif antara kedua negara, dan ada pertalian alumni kuat yang berlangsung antara mereka yang telah bertugas di kedua angkatan bersenjata. Kami sangat mendukung apa yang ingin dilakukan pemerintah,” ucap Marles. []