More

    Menyusuri Gua Salukkan Kallang, Gua Terpanjang Indonesia

    Tim Ekspedisi Mahasiswa Pecinta Alam Gunadarma

    SAMSUNG CAMERA PICTURES

    Salam lestari !!
    Begitu indah alam indonesia, satu detik pun tidak akan kami lupakan pengalaman kami di Maros – Sulawesi Selatan. Setiap bentang alamnya yang begitu memukau pandangan kami. Indah nian ciptaan Sang Maha Kuasa. Kawasan Karst Maros merupakan kawasan kars yang berada di dalam Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Tower karst, atau kars menara itulah sebutan untuk kawasan karst ini.

    - Advertisement -

    Di Mahasiswa Pecinta Alam (Mapa) Gunadarma sendiri terdapat empat divisi, yaitu divisi Gunung Hutan, Rock Climbing, Caving, dan Rafting. Untuk menjadi anggota penuh MAPA Gunadarma kami harus melakukan perjalanan sebagai aplikasi dari materi dan praktek yang sudah kami pelajari selama pendidikan di MAPA Gunadarma.

    Setiap divisi melakukan perjalanan ke lokasi yang mereka pilih. Gunung Hutan melakukan pembukaan jalur di Gunung Persagi (Lampung), Rock Climbing di Tebing Pawon (Bandung), Rafting di Sungai Cicatih (Sukabumi), dan kami divisi Caving melakukan perjalanan ke Gua Salukkan Kallang (Sulawesi Selatan) 18-25 November 2013.

    Perjalanan kami di Gua Salukkan Kallang ini merupakna perjalanan yang sangat luar biasa. Keindahan bawah tanah yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Bentukan alam yang begitu indah dengan sungai bawah tanah yang mengalir di dalamnya.

    Sebelum kami ke lokasi Gua Salukkan Kallang, terlebih dahulu kami bertemu dengan Mapala setempat yaitu Mapala STIEM Bongaya dan Mapala UVRI – Makassar. Mapala STIEM Bongaya dan Mapala UVRI inilah yang banyak membantu kami dalam perjalanan ini.

    Dimulai dari perjalanan kami menuju entrance Gua Salukkan Kallang, pemandangan yang kami saksikan begitu indah. Bentangan batuan tower kars yang menjulang tinggi, hamparan sawah, tebing yang berada di kanan dan kiri jalan yang kami lewati. Hijau, sejuk dan asri sekali pemandangan alamnya.

    Tak terasa sudah satu jam lebih kami terpukau akan alam yang begitu indah ini, dan akhirnya kami sampai di pinggir jalan yang dekat dengan entrance Gua Salukkan Kallang.

    Karena waktu itu hari sudah gelap, kami memutuskan mencari basecamp untuk beristirahat. Beruntungnya kami menemukan sebuah tebing yang terdapat roof diatasnya dan dekat dengan sumber air pula. Akhirnya kami bemalam di bawah tebing tersebut dan melanjutkan eksplorasi gua esok harinya.

    Keesokan harinya kami bergegas menyiapkan peralatan yang kami butuhkan untuk eksplorasi dan pemetaan Gua Salukkan Kallang. Setelah semua siap kami bergegas menuju entrance gua tersebut. Perjalanan kami menuju entrance gua salukkan kallang tidaklah mudah, kami harus menuruni lembahan, melewati pohon-pohon yang tumbang, ditambah lagi banyak tumbuhan yang berduri. Seringkali terdengar suara kumbang hutan yang begitu nyaring, kicauan burung, bahkan suara monyet pun seringkali terdengar.

    Membutuhkan waktu 1 jam untuk menemukan entrance Gua Salukkan Kallang. Entrance gua ada 4, yaitu K1, K2, K3, dan K4 . Entrance yang kami masuki ini adalah entrance K4. Karena entrance K4 ini terlalu terjal untuk kami turuni dengan tanpa menggunakan alat, akhirnya kami membuat lintasan Single Rope Technic.

    Setelah lintasan selesai dibuat kami mulai menuruni lintasan dan melakukan pemetaan gua. Medan yang kami lewati bervariasi, kami melewati screambling (menuruni medan yang terjal), treaves (berjalan menyamping melewati tebing), merayap, merunduk, dan jalan jongkok.

    Bentukan gua yang tidak beraturan membuat kami kesulitan saat melewatinya. Seringkali kami harus merayap, merunduk, dan jalan jongkok agar tidak merusak ornamen gua yang ada di atas kepala kami. Banyak sekali ornamen gua yang kami lihat di Gua Salukkan Kallang yaitu stalaktik, stalakmit, gourdam, coloum, ornamen yang berkilau, sudastraw, dll. Kurang lebih 800 meter dari entrance K4 kami menemukan sungai.

    Sungai inilah yang merupakan sungai bawah tanah yang panjangnya bahkan belum diketahui. Gua Salukkan Kallang itu sendiri merupakan gua terpanjang di Indonesia dengan sungai bawah tanah yang ada di dalamnya. Panjang sistem perguaan gua ini kurang lebih 22 Km. Seringkali kami menemukan ruang besar sebelum kami sampai di sungai ini.

    Ruang besar yang begitu megah, bahkan pada saat kami sampai di sungai, kami menyaksikan pemandangan yang luar biasa. Sungai dengan arus yang cukup deras dan air yang jernih. Subhanallah begitu besar kuasa Tuhan yang Maha Esa.

    Atap gua yang sangat tinggi dengan ornamen yang begitu memukau. Kami harus melewati sungai tersebut, beruntungnya kami karena masih ada daratan disamping sungai tersebut sehingga kami tidak harus berenang melalui sungai. Kami terus berjalan menyusuri dan melewati sungai. Kami akhirnya berhenti karena sungai yang kami lewati mulai dalam.

    Di samping kiri kami terdapat lorong dan kami memutuskan untuk mengeksplore dan memetakan lorong tersebut. Kami harus menyebrangi sungai dengan tinggi air mencapai dada orang dewasa untuk sampai ke lorong tersebut. Sedikit membuat kami was-was memang, tapi akhirnya kami bisa melewatinya.

    Di lorong tersebut kami harus waspada, karena apabila tiba-tiba terjadi bandang lorong tersebut akan tertutup oleh air. Sehingga kami bergegas dalam memetakan lorong tersebut. Di lorong ini kami harus treaves, memanjat dinding gua, memanjat air terjun, bahkan berenang. Kami mengakhiri perjalanan kami pada total eksplorasi dan pemetaan 2 Km, karena itu merupakan target kami.

    Sungguh pengalaman luar biasa kami bisa mengeksplorasi dan memetakan Gua Salukkan Kallang ini. Kami berharap kami bisa kembali lagi ke Makassar – Sulawesi Selatan untuk menyaksikan lebih banyak lagi keindahan alam.

    “Katakan pada dunia ini INDONESIA, I LOVE INDONESIA.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here