AUSTRALIA PLUS
Donny Verdian
Perayaan Natal bisa disebut universal karena dilakukan di berbagai belahan bumi oleh para penganut Kristen. Namun tiap negara dan kawasan memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Bagaimana dengan Australia?
Natal di Australia itu tidak seperti natal di ‘luar negeri’ dalam bayangan kita. Natal di sini tanpa salju, tidak ada malam-malam yang dingin lengkap dengan perapian beserta cerobong yang sibuk berasap…
Natal di sini adalah Natal dengan suhu panas berkisar hingga di atas 40 derajat celcius karena dari Desember hingga akhir Februari, Australia mengalami musim panas saat negara-negara ‘luar negeri’ seperti Amerika Serikat dan Eropa sedang kedinginan.
Oleh karenanya budaya yang terbentuk dalam menyambut Natal pun jadi berbeda dan menarik.
Di bawah ini adalah diantaranya…
Christmas Carol
Parade lagu-lagu Natal klasik dibawakan di atas panggung-panggung mulai dari yang sederhana hingga yang megah di sudut-sudut taman kota.
Yang membawakan mulai dari murid-murid sekolah, gereja-gereja setempat hingga penyanyi-penyanyi papan atas Australia.
Suhu udara yang panas dan usia edar matahari yang lebih lama membuat Christmas Carol menjadi ajang piknik keluarga-keluarga yang tinggal di sekitar.
Kami datang membawa kursi malas, menggelar tikar sambil menikmati makanan yang dijual di pinggir arena seperti popcorn, harum manis, softdrink, tak lupa bir dan minuman anggur (wine).
Hiasan rumah/Christmas Light Festival
Beberapa kawasan daerah pemukiman sibuk menghias diri dengan lampu-lampu warna-warni beserta hiasan tematik Natal seperti Sinterklas, Gingerbread, kereta salju yang ditarik kuda serta patung keluarga kudus Nazareth.
Ada keluarga yang terbuka, mempersilakan para pengunjung datang dan masuk hingga ke halaman rumah, tapi ada juga yang menutup pagar dan mempersilakan orang-orang menikmati dari luar.
Sesekali ada orang yang tinggal di sekitar rumah yang dihias itu datang memacak diri sebagai sinterklas lalu memberikan hadiah secara cuma-cuma pada mereka yang datang…
Saking niatnya, ada situs yang digunakan untuk mencari christmas light festival di pemukiman-pemukiman. Simak di sini, siapa tahu tahun depan kalian liburan ke Australia dan ingin menyaksikannya.
Laser Mapping di St Mary’s Cathedral Sydney
Serbuan sinar laser yang memantulkan gambar-gambar tematik Natal bisa dinikmati pada dinding depan Katedral Santa Maria, yang terletak di tengah kota Sydney.
Ini seolah menjadi penggenap dari acara Vivid Festival; laser mapping festival yang diadakan pada sekitar awal musim dingin, akhir Mei hingga awal Juni.
Makan siang Natal biasanya diadakan dalam keluarga serta kerabat masing-masing di rumah. Masakan yang khas adalah seafood dan barbeque; panggang-panggangan daging.
Setiap Natal, pasar ikan Sydney di kawasan Pyrmont diserbu pengunjung dan sudah menjadi tradisi untuk mereka buka bahkan hingga 36 jam tanpa henti!
Pantai
Australia memiliki budaya pantai sangat kuat. Orang-orang selepas makan siang (lunch) memilih pergi ke pantai untuk menghabiskan hari istimewa sepanjang tahun itu di sana; kebetulan seluruh mall juga tutup pada hari itu dan baru buka keesokan paginya pada Boxing Day.
Ke Gereja
Sebagai negara yang dibangun di atas kultur yang dibawa Eropa, gereja masih cukup laku untuk dikunjungi di sini.
Kalau biasanya gereja sepi pada minggu-minggu biasa, pada perayaan malam Natal dan Natal, keluarga-keluarga banyak pergi ke gereja mengikuti ritual peringatan yang paling hakiki dari semua makna-makna Natal yang diimbuhkan kemudian; kelahiran Yesus Kristus Juru Selamat Dunia!
Jangan lupa! Sinar matahari terik di sini terlalu berbahaya tanpa kita menggunakan perlindungan, entah itu topi, kacamata atau krim pelindung dari sinar matahari. []
* Donny Verdian adalah IT Consultant di sebuah perusahaan telko di Australia dan bermukim di Sydney. Di sela-sela pekerjaannya, dia juga suka menulis blog: http://dv.fyi/