BANDUNG, KabarKampus – Selain untuk mengejar misi Seven Summits, keberhasilan mencapai Puncak Vinson Massif di benua Antartika tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar dipersembahkan untuk persatuan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Mathilda Dwi Lestari saat memberikan kabar kepada tim Mahitala Unpar melalui telepon Satelit saat sampai di High Camp.
“Keberhasilan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi Antartika merupakan persembahan bagi persatuan Bangsa Indonesia,” kata Mathilda kepada tim Mahitala Unpar sekitar pukul pukul 12.38 WIB yang lalu.
Selain itu Mathilda juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan yang telah memberi dukungan dari Tanah Air. Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi berita baik untuk Indonesia.
Mathilda dan rekan satu timnya Fransiska Dimitri Inkiriwang berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak Gunung Vinson Massif, Antartika pada Rabu 4 Januari 2017 pukul 23.48 waktu setempat atau Kamis 5 Januari 2017, pukul 09.48 WIB). Keduanya langsung mengibarkan bendera merah putih dan menggemakan angklung di puncak gunung tertinggi di Antartika tersebut.
“Puji tuhan sudah summit pukul 23.48 waktu setempat. Pendakian aman, matahari cerah,” katanya.
Selain suatu bentuk persembahan dari Mahitala Unpar untuk persatuan Bangsa Indonesia. Pencapaian pendakian ini juga dipersembahkan untuk seluruh perempuan Indonesia agar selalu berani bermimpi setinggi-tingginya. Dengan ini, keduanya pula telah mencatatkan diri sebagai dua orang perempuan Indonesia pertama yang menapakkan kakinya di Puncak Gunung Vinson Massif.
Keberhasilan tim Wissemu mengibarkan bendera merah putih di Puncak Gunung Vinson Massif adalah pencapaian yang kelima. Sebelumnya mereka telah berhasil mendaki empat gunung Seven Summits yaitu Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, dan Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina. Setelah Gunung Vinson Massif, keduanya akan melanjutkan pendakian ke Gunung Denali (6.190 mdpl) di Alaska dan Gunung Everest (8.848 mdpl) di Nepal.[]