SURABAYA, KabarKampus – Banyaknya mahasiswa baru yang kebingungan saat berada di kampus ITS menjadi perhatian sejumlah mahasiswa ITS. Mereka memanfaatkan hal tersebut dengan menciptakan sebuah peluang yaitu, menyediakan jasa antar dengan sepeda motor alias ojek kepada mahasiswa.
Jasa ojek dari mahasiswa untuk mahasiswa ini dirintis sejak sejak 2013 oleh Hendrik Saputro dan Bayu, mahasiswa ITS angkatan 2012. Mereka menamakan jasa ojek ini dengan nama Ojek Arek ITS (Ojek Arits) dengan seluruh drivernya adalah mahasiswa ITS.
Salah mahasiswa aktif menjadi driver Ojek Arits adalah Sandro, mahasiswa Mesin ITS angkatan 2013. Sandro mengaku, hadirnya Ojek Arits ini berawal dari keinginan mereka menyambut mahaiswa baru ITS yang sering kebingungan di ITS. Dari sana mereka terinspirasi menjadi ojek yang dikendarai mahasiswa dengan bayaran yang tidak terlalu mahal. Selain itu bisa menjadi tempat bertanya bagi mahasiswa baru ITS.
“Daripada mereka tanya sana-sini ribet, mendingan naik ojek Arek ITS, yang sudah tahu dan paham kampus ITS,” ungkap Sandro yang saat ini tengah mengerjakan tugas akhir.
Sandro menjelaskan, ia bergabung dengan Ojek Arek ITS sejak jadi mahasiswa baru. Namun ketika itu tidak terlalu aktif karena disibukkan dengan waktu kuliah. Kemudian setelah bisa membagi waktu, ia aktif menjadi driver Ojek Arek ITS hingga sekarang.
“Sekarang paling banyak yang order hari Jumat dan Weekend. Mengantar, mereka yang ingin pulang kampung dan datang dari kampungnya,” jelas Sandro yang juga aktivis HMI ini.
Namun kata Sandro, tidak semua order yang diberikan kepadanya, ia terima. Karena ia juga harus membagi waktu dengan waktu bimbingan atau menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa tingkat akhir di ITS.
“Dari hasil menjadi Ojek Arek ITS ini cukup untuk menambah uang jajan, bahkan mengirim orang tua. Apalagi biaya pendidikannya sudah ditanggung oleh pemerintah lewat beasiswa bidik misi,” jelas Sandro.
Sandro mengaku, saat ini, ini telah lima orang driver Ojek Arek ITS. Salah satunya mahasiswa Unair yang bergabung menjadi driver Ojek Arek ITS. Dia bertugas menangani penumpang yang berasal dari kampus Unair.
“Sekarang sudah ada mahasiswa Unair, karena tak sedikit mahasiswa Unair yang memesan Ojek Arek ITS,” ungkap Sandro.
Pria yang juga memiliki warung kopi di sekitaran ITS ini mengungkapkan, kebanyakan driver Ojek ITS, merupakan mahasiswa tingkat akhir. Sebagian lagi telah lulus menjadi sarjana. Oleh karena itu, mereka masih memerlukan banyak mahasiswa yang mau berkomitmen begabung dengan mereka. Paling tidak dengan menjadi Ojek Arek ITS bisa menambah uang jajan atau uang tambahan kuliah.
Sementara itu Ditta Resti Lestari selaku admin Ojek Arits menjelaskan, untuk melakukan pemesanan terhadap ojek buatan mahasiswa ITS ini, penumpang hanya perlu mencantumkan nama, tempat penjemputan,dan waktu penjemputan. Pemesanan bisa dilakukan melalui BBM, WhatApp, atau SMS biasa
Tarif yang diberikan sesuai jarak yang diberikan. Seperti dari ITS, Unair, atau PENS ke Stasiun Gubeng RP. 15.000. Kemudian menuju terminal Batang Rp. 15.000, menuju Pasar Turi Rp. 25.000 dan menuju Kedinding Rp. 18.000.
Resti mengaku, pemesanan Ojek Arits ini ramanya saat weekend. Mereka yang order bisa mencapai 5 hingga enam orang. Namun order antar jemput hanya boleh dari jam 04.00 – 20.00 WIB. Mengingat driver nya juga perlu belajar.
“Kelebihan ojek mahasiswa ini adalah lebih komunikatif dan ngga canggung. Mereka mau cerita soal kampus ITS. Karena banyak aktivis yang menjadi driver ojeknya,” ungkap Resti.
Saat ini jelas Resti, mereka tengah gencar-gencarnya mempromosikan Oje Arits. Ia berharap, ojek ini bisa membantu mahasiswa yang berasal dari luar kota dan mengantisipasi adanya penipuan jasa antar jemput. Selain itu tentunya bisa menambah penghasilan mahasiswa selama menjalani masa kuliah.[]