The Jakarta Post
“Bagi foodies Internasional, makanan Indonesia masih tetap menjadi misteri,” kata William Wongso
“Satu-satunya kata Indonesia yang pernah saya lihat di restoran Trump Hotel di New York dan kata itu dikaitkan dengan air kelapa. Hal ini sangat memalukan, mengingat betapa kaya Indonesia dengan kuliner namun hanya diasosiasikan dengan air kelapa,” ucap William
Petty Elliott menambahkan, jika adapun koki Indonesia yang bekerja untuk hotel atau restoran di luar negeri, mereka biasanya memasak masakan Eropa dan tak pernah diberi kesempatan untuk memperkenalkan masakan Indonesia.
Menurut Petty, Indonesia harus menciptakan ekosistem yang benar untuk mendorong popularitas Indonesia setara dengan masakan Korea dan Thailand di luar sana.
“Kita harus menciptakan permintaan Internasional terlebih dahulu. Namun jika pemangku kepentingan tidak melakukan program diplomasi pangan jangka panjang yang berkelanjutan untuk Indonesia, penghargaan Internasional semacam ini tidak akan memiliki banyak dampak global,” tutur Petty.
“Saat ini, makanan Thai telah mengambil alih pasar Eropa. Thailand telah mengembangkan sektor pertanian mereka sejajar dengan sektor industri kuliner. Sehingga ketika masakan Thailand memasuki pasar internasional, mereka telah siap menjual ramuannya,” tambah Petty lagi.
Karena sulitnya menemukan beberapa bahan makanan indonesia dan sedikitknya restoran Indonesia yang buka di luar negeri, cara paling efisien yang bisa kita lakukan untuk membuat masakan indonesia terkenal secara global adalah dengan,“bergabung dengan festival makanan internasional yang besar dan mapan,” jelas William.
Salah satu contohnya kita bisa bergabung dengan pasar makanan di jalan Anthony Bourdain yang dikenal dengan Pasar Buourdain untuk merambah New York. “Tentu yang terpenting, kita harus memastikan mereka menampilkan masakan Indonesia tanpa adanya penggabungan,” tambahnya lagi.
Salah satu event yang juga bisa kita manfaatkan untuk memperkenalkan masakan Indonensia adalah Olimpiade 2020 di Tokyo. “Kita bisa melatih mereka untuk memasak makanan halal dengan cara Indonesia misalnya.”
Mereka percaya, jalan untuk masakan Indonesia mendapat popularitas secara global masih panjang. Peminat masakan Indonesia masih sedikit dan kalah jauh dibandingkan negara-negara lain. Namun menurut Petty, melalui sektor pariwisata, kita punya kemungkinan untuk mengekspose masakan daerah ini pada wisatawan mancanegara.[]
