Oleh: Andikha Jupri*
BANDUNG, kabarkampus.com – Bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, G-20 diakui sebagai forum kerja sama multilateral yang bergengsi di bidang ekonomi. Sebab, anggotanya berlatar tingkat pendapatan ekonomi menengah dan tinggi. Meskipun demikian, di sisi lain forum ini memiliki anggota yang dikenal menyumbang emisi karbon tinggi di dunia.
Merujuk Top CO2 Emitting Countries, antara tahun 1750-2020 terdapat 15 negara di dunia yang menyumbang emisi karbon tertinggi di dunia. Dari kawasan Eropa, terdapat tujuh negara meliputi Rusia, Jerman, Inggris, Perancis, Ukraina, Polandia, dan Italia.
Sedangkan asal Asia, negara-negara, seperti China, Jepang, India, dan Iran merupakan empat negara penyumbang emisi karbon tertinggi. Sementara itu dari belahan bumi Amerika, terdapat tiga negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Terakhir, Afrika Selatan satu-satunya negara di kawasan Afrika yang masuk peringkat karbon dunia ini.
Daftar negara penyumbang emisi karbon itu membukakan mata kita terhadap sisi lain G20. Pasalnya, tak pelak lagi, dua belas di antaranya jelas-jelas anggota G20. Hanya tiga Polandia, Ukraina, dan Iran saja yang tidak tergabung di forum ekonomi dunia itu.
Fakta ini bukan saja berbanding terbalik tapi juga cukup mengagetkan. Sebab, selama ini lazimnya masyarakat memandang positif negara anggota G-20. Pandangan ini tak lepas dari anggapan negara maju cenderung dinilai peduli akan lingkungan.
Padahal, pada peringkat lima besar penyumbang emisi karbon, semuanya berasal dari lima negara maju dunia. Di tataran ini, Amerika Serikat dan China hanya terpaut selisih enam persen saja. Selanjutnya, secara berurutan dimulai dari Russia, Jerman, dan Inggris.
Adapun Jepang, India, Perancis, Kanada, dan Italia berada di peringkat enam hingga sepuluh besar. Kecuali Jepang yang masih cukup tinggi, empat negara setelahnya satu sama lain memiliki selisih tipis. Sementara itu, Afrika Selatan dan Meksiko di posisi paling buncit.
Yang menarik juga dari anggota G20 ini adalah China. Negeri Tirai Bambu ini menjadi satu-satunya negara Asia yang menyumbang emisi karbon tertinggi di Asia. Meski China tak sendiri dari Asia di daftar penyumbang emisi karbon asal G20, namun kontribusi Jepang, India, dan Iran belum sebanding dengan China.
Menurut Enerdata, China menghasilkan emisi sebesar 9.8 MtCO2 pada 2020. Jepang dan India masing-masing hanya pada 1 MtCO2 dan 0.7 MtCO2. Terakhir, Iran dengan emisi CO2 sebesar 0.6 MtCO2.
Besarnya emisi karbon asal negara-negara tersebut dipicu berbagai macam permasalahan lingkungan. Di antaranya pencemaran udara, dan terdesaknya kawasan hijau alamiah. Alhasil, gas-gas rumah kaca di udara meningkatnya.
Dikenal sebagai negara-negara berpendapatan tinggi, seharusnya negara anggota G20 mampu mengatasi permasalahan lingkungan untuk menghindari kemunduran ekologi.
*Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND), peserta kelas menulis KabarKampus asuhan Desmond S. Andrian, S.S., M.Si.
