More

    OPINI

    Saatnya Tiba: Kontra-Hegemoni Perang Global Melawan Teror Para Neokonservatif dan Zionis

    Pemikiran neokonservatif pasca Perang Dingin mengadopsi pendekatan agresif dalam menjustifikasi campur tangan militer global; wacana ini diadopsi dalam “Perang Melawan Teror” pasca 9/11.  Heike Schotten menyoroti bagaimana propaganda Zionis ikut membentuk kampanye global, di mana penggunaan kata “terorisme” sering dikaitkan dengan narasi pembelaan Israel dan meminggirkan suara Palestina.

    Dari Haji ke Palestina: Membangun Kesadaran Umat Menolak Diam atas Tragedi Kemanusiaan

    Di saat jutaan umat Muslim mengenakan kain ihram putih menuju Mekkah, sebagai simbol kesucian dan totalitas penghambaan kepada Allah, ribuan jasad anak-anak Gaza justru dibungkus kain kafan putih akibat kebiadaban perang yang tak kunjung usai. Dua pemandangan yang secara lahiriah serupa — pakaian putih, lautan manusia, tangisan, dan takbir — namun memiliki makna yang sangat berbeda.

    Musim Tanpa Gandum, Malam Tanpa Api

    Di tanah yang dulu tumbuh zaitun dan gandum, kini musim tak lagi datang. Tak ada panen. Tak ada musim. Hanya reruntuhan, bara, dan langit yang muram. Di Gaza, musim-musim bukan lagi ditentukan oleh matahari atau hujan, tapi oleh blokade.

    Kriminalisasi Mahasiswa dalam Aksi Damai

    Cho dan belasan orang lain bukan hanya sekadar peserta aksi. Mereka bisa jadi adalah bagian dari generasi muda yang peduli terhadap keadilan sosial. Menangkap mereka tanpa menyelidiki konteks lebih dalam bisa menciptakan efek jera yang negatif: ketakutan untuk bersuara. Apalagi, dalam sejarah pergerakan buruh di Indonesia, tidak sedikit aktivis yang kemudian dikriminalisasi karena perjuangannya.

    Membaca Puzzle, Free Palestina Hanya Mimpi?

    Krisis Gaza berlangsung bukan karena kebetulan, tetapi karena konsensus diam-diam dari aktor-aktor dunia yang lebih memilih stabilitas geopolitik daripada keadilan. Dan selama konfigurasi kekuasaan ini bertahan, penderitaan rakyat Gaza akan terus menjadi harga yang “diterima”.

    Lebaran Kurban: Membunuh Perikebinatangan dan Menghidupkan Perikemanusiaan

    Tragedi yang menimpa rakyat Palestina bukan hanya konflik politik. Ia adalah ujian etik bagi seluruh umat manusia. Ketika kita memotong hewan kurban dalam suasana damai, mereka menyaksikan keluarganya gugur tanpa pemakaman layak. Mereka tidak butuh sekadar empati sesaat, tetapi solidaritas nyata.

    Gideon Chariot; Nakba yang Terulang

    Nakba! Hari bencana ketika seluruh warga Palestina yang sedang tidur lelap terbangun dari malam-malam yang tenang. Mereka diusir, dibantai, dan diserang oleh Israel dan harus mengungsi. Sebanyak 15.000 orang dibunuh. Lebih 750.000 orang harus mengungsi dan terusir dari tanah kelahirannya.

    KABAR LAINYA