Oleh : Riri M. Nur dan Arjuna Nusantara – SUARA KAMPUS IAIN Imam Bonjol Padang

PADANG,KabarKampus-“Obama adalah temannya SBY. Obama teroris dan pembunuh umat Islam. SBY pembohong,” begitu orasi yang disampaikan Buya Kudus, orang yang dianggap ulama oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ketika demo di pelataran kantor DPR Sumbar, Rabu (16/11).
HTI melancarkan aksinya untuk menyampaikan pernyataan sikap mereka yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia kepada DPR Sumbar. Untuk itu, sejumlah anggota HTI cabang Sumbar berkumpul di depan kampus UNP dan berjalan menuju kantor DPR Sumbar. Terdengar gema takbir penuh semangat dari para anggota aksi.
Massa HTI ini tergabung dari mahasiswa/I Universitas Negeri Padang (UNP) dan IAIN Imam Bonjol Padang beserta anggota HTI Sumbar. Dengan jumlah kurang lebih 250 orang, mereka membawa bendera hitam bertuliskan kalimat Tahlil dan ikat kepala berwarna orange bertuliskan kalimat Allah.
“Suasana aksi longmarch dari UNP menuju kantor DPRD dalam keadaan tertib dan Alhamdulillah tidak ada aksi anarkisme. Karena aksi ini dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. Kewajiban amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban setiap muslim,” Ungkap Mira, koordinator lapangan (Korlap) dalam aksi ini.
Sementara itu, menurut ketua DPD HTI, Al-Mukarram “Kedatangan Obama adalah bentuk penghianatan terbesar bagi rakyat Indonesia. Tidak ada kepentingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), karena KTT ini hanya akan memperbudak bangsa Indonesia. Tujuan utama mereka adalah memerangi dan memecah belah kita, serta mencabut kepemilikan kita terhadap negeri kita,”.
Jubir HTI, M. Ismail Yusanto pada kesempatan itu menyampaikan pernyataan sikap HTI terhadap kedatangan Obama yang berisi; Menolak kedatangan Obama ke Indonesia. “Kunjungan Obama ke Indonesia dalam hal KTT Asean hanya untuk kepentingan Amerika Serikat. Kami menghimbau kepada umat Islam untuk menyeru kepada syari’at Islam,”.
Massa HTI ditemui oleh ketua komisi I DPR Sumbar Muzli S.Pd dan sekretarisnya Asranita. Ketua DPR Sumbar tidak bisa menemui karena sedang melaksanakan rapat pleno. “Kita terima suara HTI dan akan kita bawa ke DPR untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme kita di DPR,” ujar Muzli.[]