More

    Hubungan Indonesia-Timor Leste Dievaluasi

    Frino Bariarcianur

    Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste, Eddy Setiabudi melakukan kunjungan ke UGM. Kunjungan dalam rangka meningkatkan hubungan bertetangga antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Timor Leste, Kamis (10/11). FOTO : Dokumentasi HUMAS UGM

    YOGYAKARTA,KabarKampus— Indonesia dan Timor Leste masih memiliki sejumlah permasalahan diantaranya Hak Asasi Manusia, aset individu, BUMN, aset negara serta batas negara.

    Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste, Eddy Setiabudi saat melakukan kunjungan ke Universitas Gajah Mada (UGM). Dalam kunjungannya rombongan Dubes diterima Rektor UGM, Prof.Ir. Sudjawardi, Kamis kemarin (10/11).

    - Advertisement -

    “Isu tersebut masih perlu dibicarakan, dan benang merah permasalahan perlu diurai agar kedua negara dapat bertetangga secara lebih baik,” kata Eddy.

    Eddy meyakini sebagai anggota dan berpegang pada piagam PBB, Indonesia memiliki prinsip-prinsip hidup bertetangga yang baik. Terlebih pegangan tersebut disanding dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam peacefull principle.

    “Karenanya dalam praktek hidup bernegara hal itu tinggal melakukan perluasan dengan berbagai program,” katanya.

    Rektor UGM pun sependapat bahwa Indonesia dan Timor Leste harus memperluas network dan saling bertukar pengalaman. “Terlebih untuk ide-ide dalam hal bertetangga yang baik sebagai hubungan antar negara,” kata Rektor UGM.

    Eddy pun berharap mendapat masukan dari civitas UGM demi meningkatkan hubungan Indonesia dan Timor Leste. “Kunjungan ini memang bersifat kedinasan, dan sebagai bentuk evaluasi untuk meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste,” kata Eddy .

    Menurut Sudjawardi, UGM bisa mengembangkan dan melakukan studi guna kepentingan perbatasan kedua negara. Dari hasil studi tersebut nantinya bisa menjadi contoh dan memberi inspirasi bagi mahasiswa di berbagai negara.

    “Jika di bidang demokrasi Indonesia menjadi terbaik ketiga, kita juga bisa berharap menjadi contoh untuk studi perbatasan,” kata Rektor UGM.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here