Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus—Forum Komunikasi Masyarakat Sape-Lembu Jakarta (FKM Salaja) menggelar aksi solidaritas terhadap warga Bima di depan Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/12). Mereka mengutuk penembakan yang dilakukan aparat terhadap warga Bima.
Aksi yang dilakukan ditengah jalan itu harus didorong mundur aparat, karena dianggap mengganggu lalu lintas. Setelah dorong-dorongan mahasiswa kembali menggelar aksi dipinggir jalan dan melakukan orasi.
Menurut Rian mahasiswa UIN Jakarta asal Bima mengatakan, aksi ini untuk mempertegas hukum atas tewasnya masyarakat Bima.
“Kami menuntut untuk investigasi terhadap indikasi pelanggaran HAM berat di sana,” kata Rian.
Dalam orasinya mereka menyatakan rela mati untuk memperjuangkan nasib warga Bima.
Arif Kurniadi Koordinator Lapangan (korlap) aksi mengatakan, bahwa kami menuntut Kapolri mundur, karena tidak ada jaminan dari pihak kepolisian untuk mengungkap tewasnya masyarakat Bima.
“Kami ingin kasus ini diungkap, Bupati Bima mundur, SK 188 dicabut, Kapolri mundur, Kapolda NTB dan Kapolres dicopot.”
Saat ini warga bima, mahasiswa, dan organisasi masyarakat terus berdatangan ke Mabes Polri.[]