More

    Dawai In Paradise Dewa Budjana

    Ahmad Fauzan

    Aksi Dewa Budjana pada Pentas Musik "Dawai In Paradise" di Bentara BUdaya Jakarta, Jum'at. (26/01). FOTO : AHMAD FAUZAN

    JAKARTA, KabarKampus – Dewa Budjana tampil menghanyutkan penonton pada Bentara Pentas Musik “Dawai In  Paradise” di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (26/01).  Tanpa ba bi bu ia naik ke atas panggung dan langsung memetik lagu Dawaiku.

    Pada penampilannya gitaris band GIGI tersebut  membawakan sepuluh lagu pada album “Dawai In Paradise, yaitu ; Gangga (2010), Masa kecilku 2011, Dawaiku (2009), Kromatik Lagi (1991), Backhome (2002), Malacca Bay (2005), Kunang-Kunang (1999), Lalu lintas (1988), Caka 1922 (1997), Rerad Rerod (2001), On the Way Home (2005).

    - Advertisement -

    Dawai In Paradise merupakan album solo ke limanya yang  juga merupakan rangkuman  empat album Solo sebelumnya, yaitu : Nusa Damai (1997), Gitarku (2003), Damai (1997), Samsara (2003), dan Home, (2005).

    “Dawai In Paradise terinspirasi  kondisi di Indonesia, album itu mengenai perjalanan saya,” kata Budjana.

    Dewa Budjana mencotohkan lagu Malacca Bay, menurutnya lagu itu mengisahkan paradise yang hilang, yakni Tusnami yang terjadi di Aceh pada tahun 2005.

    Album ini adalah projek pribadi Dewa Budjana, ia menjadi eksekutif  produser, Produser, komposer, arranger, synth Programer / Voice, dan sebagainya.  Ia tak sekadar memetik gitar namun juga memainkan beberapa instrumen musik lainnya seperti sitar, ukulele, soprano, nylon, steel dan beberapa lagi.

    Meski hujan mengguyur,  ia bersama  Sandi Winata (Drum),  Saad Suling, Irsa Destiwi (Piano), Jalu (Perkusi), menuntaskan  konsernya.  Gitaris bernama asli I Dewa Gede Budjana mendedikasikan album ini untuk keluarganya tercinta, Borra (Istri Dewa Budjana), Deva dan Dawai (kedua putra Dewa Budjana).[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here