Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Pertemuan BEM Nusantara (BEMNUS) digelar di Kampus Institut Teknologi Padang, Selasa, (13/02). Kegiatan mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia ini mengusung tema Reposisi dan Permurnian Kembali Gerakan Mahasiswa, pertemuan ini ingin menyatukan mahasiswa dari seluruh Nusantara.
Menurut panitia acara, Putra Tanhar, bahwa gerakan mahasiswa saat ini tidak lagi masif, tidak terlalu mengusung yang kongkrit, padahal mahasiswa adalah agen of change.
“Kami ingin membangun paradigma bahwa mahasiswa saat ini dibutuhkan masyarakat, mahasiswa harus berada di tengah masyarakat,” kata Putra kepada KabarKampus, Selasa, (14/02).
Putra juga membatah, ada tudingan pertemuan ini ingin mendukung salah satu calon presiden, menurutnya pertemuaan ini menginginkan mahasiswa aktif dan bersinergi dengan masyarakat, “tidak mengusung calon siapapun.”
Putra menegaskan bahwa banyak isu yang berkembang dan menjatuhkan harga diri tersebut, secara kesuluruhan tidak benar.
Menurutnya sejumlah biaya yang diajukan ke Kementerian Kebuayaan dan Pariwisata sejumlah 1.8 Milyar adalah bahasa proposal, “itu hanya rentetan bahasanya saja.” Mengenai proposal itu mereka masih belum mendapatkan informasi selanjutnya. ”
“Wajar mahasiswa memohon dana untuk suatu kegiatan, apa bedanya dengan mahasiswa lain, itu hanya bahasa proposal kami,” kata Putra.
Menurutnya, saat ini dana kegiatan temu Bemnus berasal dari donatur yang tidak terikat dan sumbangan dari peserta melalui dana pribadi yang didapatkan secara halal.
“Kami tidak melakukan pemerasan , bahkan kami kewalahan mencari support bantuan dana kegiatan ini. Kegiatan ini biasa saja tidak terlalu mewah,” ungkap Putra.
Kegiatan yang direncanakan digelar di Universitas Bung Hatta (UBH) pindah ke Institut Teknologi Padang ITP. Menurut Putra, pindahnya tempat penyelenggaraaan dari kampus UBH ke ITP karena kurangnya komunikasi dengan pihak rektorat. Putra mengungkapkan bahwa rektor UBH tidak punya masalah dengan kegiatan ini, namun pihak rektorat meminta panitia mempersiapkan kegiatan ini secara matang.
“Kami memohon maaf kepada pihak civitas akademika Universitas Bung Hatta, yayasan, dan para birokrat, bahwa tidak benar kami ingin menjatuhkan nama almamater,” kata Putra.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Hatta Rajasa yang akan membuka kegiatan ini tidak hadir karena ada kesibukan lain.
Kegiatan yang dikuti lebih dari 160 mahasiswa dari perwakilan berbagai kampus di Indonesia ini rencananya akan digelar dari tanggal 13 – 17 Febuari 2012. []