More

    Skandal HMI, Pengurus Diminta Sumpah Secara Islam

    Ahmad Fauzan

    ILUSTRASI. FOTO : FRINO BARARCIANUR

    JAKARTA, KabarKampus –  Skandal yang dialamatkan kepada salah satu Pengurus Besar HMI membuat gerah para kader HMI yang lain. Mereka mengangap kasus ini telah mencoreng nama baik HMI.

    Sejumlah kader HMI yang mengatasnamakan Gerakan Penyelamat HMI mendesak agar  pelaku melakukan  sumpah secara Islam di depan para saksi bahwa ia tidak melakukan perbuatan asusila tersebut.

    - Advertisement -

    “Masalah ini harus cepat selesai, HMI harus kembali normal, dia harus melakukan sumpah kalau benar dia tidak melakukan perbuatan tersebut,” kata Koordinator Gerakan Penyelamat HMI, Dwi Julian saat dihubungi KabarKampus, Rabu, (08/12).

    Menurutnya, hal ini dilakukan karena Kohati  (kader perempuan HMI) yang merasa menjadi korban perbuatan asusila telah membeberkan persoalan tersebut kepada mereka dan kepada para alumni HMI, seperti Akbar Tanjung .

    Dwi mengungkapakan saat ini belum ada dialog dengan pelaku mengenai persoalan ini, bahkan ketika  pleno II yang telah dilakukan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada tanggal 22-24 Januari, seharusnya pelaku mengklarifikasi tuduhan tersebut, namun yang terjadi justru kericuhan.

    Gerakan Penyelamat HMI ini juga mendesak Majelis Pekerja Kongres (MPK) HMI segera membuat kepanitiaan untuk mengadakan sumpah secara Islam tersebut, agar persoalan ini bisa selesai, meyakinkan publik HMI dan mengembalikan nama baik organisasi.

    “Desakan ini tidak ada unsur politik atau target politik, ini adalah persoalan moral, nama baik organisasi,” terang Dwi.

    Sebelumnya puluhan Pengurus PB HMI mengundurkan diri usai Pleno II PB HMI yang digelar di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, (24/01),  kader HMI juga melakukan demontrasi di Komisariat HMI di Jalan Diponegoro, Jakarta, (31/01) meminta kasus ini segera diselesaikan.[]

     

     

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here