Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 10 ribu massa terdiri dari mahasiswa, buruh, dan masyarakat menolak kenaikan BBM di depan gedung DPR RI, Jakarta, Jumat malam, (30/03). Demonstrasi itu berlangsung ricuh. Polisi membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.
Kericuhan terjadi pada pukul 19.00 WIB saat massa aksi berhasil membuka pagar dan masuk ke dalam halaman Gedung DPR RI. Saat massa berhadapan langsung dengan aparat kepolisian, tiba-tiba demonstran melemparkan molotov ke arah polisi. Sontak polisi langsung menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Massa bubar. Massa buruh berlari ke arah Semanggi sedangkan massa mahasiswa berlari ke arah Slipi.
Massa buruh berangsur-angsur meninggalkan gedung DPR RI, namun sebagian melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu, mereka kemudian didesak mundur hingga Kantor Kemenpora, Senayan.
Di arah Slipi ratusan mahasiswa masih melakukan perlawanan dengan melempari aparat kepolisian dengan batu. Saling balas antara lemparan batu oleh mahasiswa dan tembakan gas air mata oleh polisi berlangsung sengit. Secara berlahan mahasiswa mundur ke arah perempatan Slipi dan Petamburan. Mobil watercanon dan ratusan polisi berhenti di Jembatan Slipi. Mahasiswa tetap melempar batu ke arah aparat kepolisan. Memasuki Palmerah polisi dan mahasiswa berdamai.
Dalam kericuhan itu sejumlah mahasiswa ditangkap polisi.
Aksi tersebut diikuti oleh BEM Seluruh Indonesia, FAM Indonesia, LMND, HMI, PMKRI, PMII, KAMTRI, GMNI, BEM Unpad, KAMMI, dan Sebagianya. Dipihak buruh diikuti riga federasi buruh seluruh Indonesia. Kenaikan BBM ditunda.[]