Ahmad Fauzan Sazli

JAKARTA, KabarKampus–Aktivis dan sutradara teater, Ratna Sarumpaet mengeluarkan air mata melihat aksi kebrutalan polisi terhadap mahasiswa di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta,Selasa (27/03). Ia mencurigai ada setingan pemerintah untuk menangkap para mahasiswa.
Pernyataan tersebut diungkapkan saat konferensi pers di LBH Jakarta, Rabu siang (28/03). Ratna mengungkapkan ada kejanggalan dari sikap polisi kepada mahasiswa yang tergabung dalam Konami (Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia) ini.
“Aku lihat kalau semua aksi dijaga dengan santai saja. Namun ketika rombongan menolak kenaikan BBM dari mahasiswa yang tergabung dalam Konami, dijegat oleh polisi,” kata Ratna.
Ia juga mengungkapkan bahwa satu menit sesudah polisi menembakkan gas air mata kepada mahasiswa, mengapa ambulan sudah datang, siapa yang mengundang ambulan tersebut.
Kemudian Ratna juga melihat polisi sudah bersembunyi di sekitaran Stasiun Gambir, seperti di Stasiun, daerah Penjambon.
“Kalo ini bukan setting apakah di daerah Thamrin dan sekitarnya ada polisi yang ngumpet, ” kata Ratna.
Menurutnya dalam bentrokan tersebut mahasiswa diibaratkan binatang yang masuk keperkampungan asing, semua menyerang. Ratna tidak habis pikir kenapa kelompok ini dimusuhi. “Aku pikir SBY terlalu takut dengan mahasiswa.” terang Ratna.
Ia juga juga melihat mahasiswa yang ditangkap itu dipukuli dan ditendang berkali-kali. Peristiwa mengenaskan ini membuat Ratna turut membantu dalam advokasi mahasiswa. Ia pun membuka posko Ratna Sarumpaet Crisis Centre.
Dalam aksi kemarin yang berujung bentrok di daerah Stasiun Gambir, Jakarta, sejumlah mahasiswa dilarikan ke rumah sakit akibat pecah kepala dan tidak bisa melihat karena gas air mata. Puluhan mahasiswa lainnya memar-memar akibat tembakan peluru karet. Menurut data yang dikeluarkan pengacara mahasiswa menyebutkan sebanyak 29 mahasiswa ditahan di Polda Metro Jaya, Jakarta hinga saat ini. []