More

    Mahasiswa Unas Tuntut Penuntasan Tragedi Unas

    Ahamd Fauzan Sazli

    Mahasiswa Unas menggelar aksi memperingati Tragedi Unas di kampus Unas, Jakarta, Rabu, (23/05). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    JAKARTA, KabarKampus – Sekitar seratus mahasiswa Universitas Nasional (Unas) menggelar mimbar bebas dan menutup jalan di depan  kampus Unas, Jakarta, Rabu, (23/05). Aksi mereka adalah memperingati tragedi Unas 24 Mei 2008 dan menuntut penyelesaian kasus tragedi Unas.

    Dalam tragedi empat tahun lalu itu polisi menyerang ke dalam kampus saat mahasiswa menggelar aksi menolak kenaikan BBM dengan memblokir jalan di depan kampus Unas. Polisi merusak fasilitas kampus, menangkap, dan memukuli  mahasiswa.

    - Advertisement -

    Tragedi itu mengakibatkan fasilitas kampus rusak, 150 orang ditahan, 95 orang luka, 13 orang luka parah, dan 1 orang mahasiswa Sastra Inggris bernama Miftah Fauzi tewas.

    Rodek humas aksi mengungkapkan, sudah empat tahun tragedi Unas berlalu, namun hingga kini tidak ada penjelasan kasus pelanggaran HAM dan ganti rugi atas terjadinya penyerangan yang dilakukan aparat kepolisian.

    “Sudah jelas bahwa penyerangan polisi ke dalam kampus telah melanggar otoritas kampus, apalagi sampai menangkap, memukuli, dan merusak fasilitas kampus.” Kata Rodek.

    Menurut mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi 2008 ini, sudah menjadi rahasia umum dikalangan mahasiswa Unas bahwa terdapat pelanggaran HAM yang dilakukan aparat kepolisian dalam tragedi tersebut. Namun tidak ada pihak yang bertanggung jawab, dijerat, dan diadili oleh pihak berwenang.

    Ponco mahasiswa Ilmu politik 2007 menambahkan, bahwa kematian Miftah Fauzi pun telah dipelintir sebagai akibat penyakit HIV, padahal saksi mengatakan bahwa Miftah sempat mengeluh sakit kepala hebat selama beberapa hari di tahanan Mapolres Jaksel akibat benturan di kepalanya.

    “Harus ada pihak yang bertanggung jawab dan diadili atas penyerangan, pemukulan, dan pembunuhan yang terjadi di kampus Unas. Atas nama mahasiswa Unas yang menjadi Korban, kasus ini harus dituntaskan dengan cara apapun.” Kata Ponco.

    Ponco mengungkapkan, bahwa proses pengusutan kasus ini terkesan ditutup-tutupi dengan berbagai cara.

    Aksi yang menamakan diri Unas Bergerak ini dimulai pukul 16.00 Wib. Mahasiswa berkeliling kampus, melakukan mimbar bebas, kemudian menutup jalan dan membakar ban di depan kampus Unas.

    Meski aparat kepolisian dikerahkan untuk meminta mahasiswa membubarkan diri, tidak terjadi kericuhan dalam aksi tutup jalan dan bakar ban ini. Mahasiswa membubarkan diri pukul 20.00 Wib.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here