More

    Bentrok Antar Warga, Apa Kata Anak Muda Lampung

    Ahmad Fauzan Sazli

    LAMPUNG, KabarKampus – Sejumlah anak muda Bandar Lampung menyesalkan pertikaian yang terjadi antara warga di Lampung Selatan. Selain mengakibatkan korban jiwa, ribuan warga harus mengungsi dari kampungnya dan anak-anak sekolah harus libur dari sekolahnya.

    - Advertisement -

    Warga Bandar Lampung menganggap pertikaan tersebut hanya kesalahpahaman, masalah kecil yang kemudian dibesar-besarkan. Seharusnya persoalan tersebut tidak perlu terjadi dan dapat diselesaikan dengan jalan damai tanpa kekerasan.

    Nilam Sari Putri, warga Bandar Lampung, mengatakan keributan antar warga tersebut disebabkan karena masalah sepele dari mulut kemulut yang menjadi besar. “Persoalan anak muda yang dianggap melecehkan kemudian  menyebar dan dilebih-lebihkan,” kata Nilam.

    Menurut Nilam seharunya masyarakat tidak gampang terpropokasi. Dan orang tua juga tidak gampang menuruti masalah anak mereka. Nilam mengungkapkan, di Lampung memang banyak desa yang homogen. Karena homogen, warga desa mudah terpropokasi. Seperti bila salah satu warga desa bersalah paham dengan warga desa yang lain, bisa melibatkan seluruh warga desa.

    Menurut Nilam, seharusnya antar warga desa saling membaur satu sama lain. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengadakan pertandingan sepak bola antar desa, dan sebagainya. “Pemerintah sebenarnya punya andil untuk menyatukan warga antar desa di Lampung,” jelas Nilam.

    Sedangkan menurut Aprian Yusup, warga Bandar Lampung mengungkpakan, bahwa pertikaian warga tersebut dipicu oleh  persoalan sepele yang dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Bila benar ada warga yang dilecehkan warga lain, seharusnya hal itu dilaporkan kepada aparat kepolisian. “Tidak ada yang diuntungkan dari saling serang antar warga. Yang terjadi adalah kedua kampung saling resah. Anak-anak tak sekolah,” kata Aprian.

    Menurut Aprian, pemerintah harus mensosialisasikan persoalan hukum kepada warga desa. Bila terjadi hal serupa masyarakat dapat mengadukannya kepada aparat kepolisian.

    Sementara itu Gede Setiyana, warga Bandar Lampung mengharapkan tokoh masyarakat bisa menunjukkan wibawanya kepada masyarakat. Agar setiap penyelesaian masalah di desa diselesaikan dengan jalan damai.

    Bentrok antar warga terjadi antara warga Desa Bali Nuraga dan Desa Anom, Lampung Selatan pada tanggal 28 – 29 Oktober 2012 lalu. Akibat bentrok tersebut 14 warga tewas. Saat ini sebanyak sekitar 1600warga diungsikan di Sekolah Polisi Negara (SPN), Kemiling, Bandar Lampung.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here