Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Universitas Jayabaya berujung pada pengeroyokan. Sandy Mandela Simanjuntak, Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti dan Gultom, Menteri Luar Negeri Trisakti dikeroyok mahasiswa asal Makassar.
Silvester V. Kudiai, mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura yang saat itu berada di lokasi menceritakan pemukulan itu bermula saat mahasiswa asal Makassar bertanya kepada panelis di depan.
Karena pertanyaan itu terlalu lama, seorang mahasiswa yang tidak dikenal mengingatkan mahasiswa asal Makassar tersebut agar tidak terlalu lama bertanya. Tiba-tiba mahasiswa asal Makassar tersebut melemparkan micropon ke arah mahasiswa itu.
Presiden mahasiswa Trisakti kemudian berdiri dan melerai peristiwa itu. Namun ia justru mendapat pukulan dari sekumpulan mahasiswa Makassar.
Dalam peristiwa itu tak hanya Sandy dan Gultom yang mendapat bogeman, dua mahasiswa dari Sekolah Tinggi Managemen Trisakti yang menggunakan almamater yang sama, turut mendapat pukulan.
Sandy Mandela mengungkapkan, saat itu mereka akan melerai mahasiswa Makassar yang tengah emosi. Kemudian kami dipukul dan dihajar seperti binatang.
“Kami tidak tahu kenapa mahasiswa asal Makassar ini memukul kami,”kata Sandy kepada KabarKampus, Selasa, (23/10/2012).
Sandy mengherankan tindakan mahasiswa Makassar tersebut, menurutnya sebagai mahasiswa yang berintelektual tidak sepatasnya melakukan tindakan yang anarkis seperti itu.
Sandy dan sejumlah mahasiswa Trisakti telah melaporkan kekerasan tersebut kepada Polres Jakarta Timur. Namun menurut Sandy pelaku pemukulan belum juga diproses.
Agenda pertemuan BEM Nusantara di kampus Jaya Baya adalah membicarakan rekonsiliasi perpecahan yang terjadi di dalam BEM Nusantara. Karena kekisruhan ini, ajang pertemuan BEM Nusantara dihadiri oleh 218 mahasiswa dari 150 BEM berbagai kampus di Indonesia ditunda.[]