More

    Usut Kasus Korupsi Ketua PMII Konawe Dipukul Preman

    Ketua Cabang PMII Konawe, Muhiddin Nur korban pemukulan yang dilakukan preman.

    Frino Bariarcianur

    KONAWE, KabarKampus—Nasib malang menimpa Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Konawe. Gara-gara menyoroti kasus korupsi ia malah dihajar oleh preman.

    Ketua Cabang PMII Konawe, Muhiddin Nur, pada Minggu malam (04/11/2012) tengah berbincang dengan Ketua BEM Universitas Lakidende (Unilaki), Andriadi, mahasiswa jurusan Hukum. Tiba-tiba sekitar pukul 22.30 WITA, 10 orang tak dikenal mendatangi rumah Andriadi.

    - Advertisement -

    Orang-orang tak dikenal itu mengancam kedua mahasiswa yang terkenal kritis di kota Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. “Saya mendapat pukulan di kepala bagian belakang,” kata Muhiddin saat dihubungi via telepon, Selasa (07/11/2012).

    Ia pun telah menyerahkan hasil visum ke Polres Konawe. Salah seorang pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Muhiddin menduga preman yang mendatangi rumah Andriadi merupakan suruhan oknum pejabat Kabupaten Konawe. “Mereka tidak senang karena saya dan mahasiswa Unilaki menyoroti kasus korupsi di Pemkab Konawe.”

    Lebih lanjut Muhiddin mengatakan bahwa korupsi dana panjar tahun 2009 di Kabupaten Konawe merugikan rakyat. Sejumlah pelakunya sudah ditangkap. Namun menurut Muhiddin,  mustahil jika bupati tidak mengetahui kemana larinya dana besar itu.

    “Sehingga aksi kami waktu itu, meminta kepada pihak kejaksaan untuk memeriksa bupati terkait kasus korupsi dana panjar senilai 70 M,” kata Muhiddin.

    Dari aksi-aksi demonstrasi mereka mendapat perlawanan dari sejumlah orang-orang tak dikenal atau preman. Menurut Muhiddin, jika mahasiswa mulai menyoroti kasus yang mengaitkan bupati maka preman akan turun.

    “Kami akan tetap berhati-hati,  karena setiap gerakan mahasiswa yang menyinggung persoalan kasus bupati akan menimbulkan konsolidasi preman secara besar-besaran untuk melemahkan mahasiswa,” kata Muhiddin.

    Menurut Muhiddin bentrokan yang terjadi hari Selasa kemarin merupakan bukti bahwa Pemkab Konawe tidak menyukai gerakan mahasiswa memberantas korupsi. Preman diturunkan. “Apakah mahasiswa takut?” tanya KabarKampus.

    “Kami sama sekali tidak takut! Dukungan mahasiswa Unilaki saat ini begitu besar terhadap gerakan pemberantasan korupsi di Pemkab Konawe,” kata Muhiddin dengan nada tegas. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here