More

    Pemuda Garut : Aceng Pantas Dilengserkan

    Frino Bariarcianur

    foto Bupati Garut Aceng FikriJAKARTA, KabarKampus—Usaha DPRD Kabupaten Garut tidak sia-sia. Akhirnya Mahkamah Agung (MA) memutuskan bahwa Bupati Garut Aceng Fikri bersalah. Apa komentar pemuda Garut?

    “Itu mungkin hukuman buat Aceng karena telah melecehkan kaum wanita. Saya setuju banget,” kata Tito pemuda asal Garut yang bekerja di Jakarta.

    - Advertisement -

    Sejak tersiar kabar Bupati Garut Aceng Fikri menceraikan isterinya dengan cara merendahkan kaum wanita, Tito kecewa. Kasus itu telah menampar wajah orang Garut. “Bupati Aceng pantes dilengserkan,” kata Tito tegas.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Sam Sambas, aktivis pemuda asal Garut. Menurut Sam, dulu orang-orang Garut senang ketika pasangan Aceng dan Dicky Chandra kepilih dari independen. “Kami anggap sebagai kepimpinan alternatiflah, berbeda dengan pemimpin sebelumnya yang berasal dari partai.”

    Tapi kenyataan bicara lain. Perahu pasangan independen ini karam. Dicky Chandra mengundurkan diri. Aceng Fikri pula masuk ke dalam partai Golkar dan terakhir terjerembab dalam kasus nikah siri. Kasus perceraian yang dilakukan Aceng Fikri disambut dengan gelombang aksi demonstrasi.

    Warga Garut tak terima pemimpin mereka melecehkan kaum perempuan. DPRD Garut setuju lalu menggelar sidang paripurna. DPRD Kab. Garut lantas melaporkan kasus Aceng Fikri ke Mahkamah Agung. Pada hari Selasa kemarin (22/01/2013) sidang majelis hakim yang diketuai Paulus Effendy Lotuhung mengeluarkan fatwa; Aceng Fikri bersalah di mata hukum. Aceng telah melanggar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemda dan UU No 1/1974 tentang Perkawinan.

    Pendapat yuridis MA inilah yang digunakan DPRD Kabupaten Garut untuk mengambil langkah selanjutnya.

    Ditanya soal pelengseran Bupati Aceng Fikri, dengan tegas Sam menjawab,”Ya bagus. Memang sudah sepantasnya Aceng diturunkan.”

    Lebih lanjut Sam mengatakan tidak ada yang bisa diharapkan dari pemimpin seperti Aceng. Satu gambaran kongkrit  selama Aceng memimpin, tidak ada perubahan malah Garut semakin berantakan.

    “Sebagai pituin asli Garut, malu dengan kelakuan Aceng ini. Ceuk urang mah, Aceng sanes urang Garut (Menurut Saya, Aceng bukan orang Garut),” kata Sam Sambas.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here