Ahmad Fauzan Sazli
Peresmian Gedung KOICA – ITB Cyber Security Center di Jatinangor Bandung, (30/01/2013). FOTO : Dok. ITB
BANDUNG, KabarKampus – Institut Teknologi Bandung (ITB) mendirikan Pusat Keamanan Cyber di kampus ITB, Jatinangor. Pendirian Pusat Keamanan Cyber tersebut untuk menangkal serangan kejahatan di dunia maya di Indonesia.
Kepala Pusat Kemanan Cyber ITB, Dr. Yusep Rosmansyah mengatakan, pada tahun 2012 jaringan internet negara Indonesia mengalami lebih dari satu juta serangan. Serangan tersebut terdiri dari pencurian data, pemalsuan data, pengubahan data (misalnya halaman muka situs web), phising, pembocoran data, spionase industri, penyalahgunaan data oleh orang dalam, dan kejahatan lainnya.
“Indonesia masih rentan terhadap serangan kejahatan lewat teknologi dunia maya. Salah satun bukti terbarunya peretasan situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh tamatan siswa kejuruan di Jember, Jawa Timur,” kata Dr. Yusep, Selasa, (12/01/2013).
Yusep menjelaskan, dipercayakannya data pribadi yang amat penting (seperti alamat, tahun lahir, sidik jari, dan kornea mata) ke dalam jaringan cyber untuk pembuatan E-KTP menjadi alasan kuat dibangunnya pusat keamanan cyber tersebut.
“Cyber Security ini center ini adalah untuk menangkal kejahatan di dunia maya tersebut,” kata Yusep.
Yusep berharap dengan dimulainya pembangunan pusat keamanan cyber tersebut, dimulai pula kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan cyber, baik bagi pribadi maupun bagi negara tercinta.
Gedung Pusat keamanan Cyber di ITB ini dibangun atas hibah Pemerintah Korea melalui Korean International Cooperation Agency) senilai Rp.55 Milyar. Hibah tersebut termasuk isi berserta pelatihan tenaga ahli.
Gedung degan nama KOICA – ITB Cyber Security Center ini akan memiliki 3 lantai. Tiga lantai itu teridri dari auditorium dan plaza pamer di lantai 1, laboratorium keamanan cyber dan ruang riset di lantai 2, dan ruang kegiatan belajar mengajar di lantai 3.[]