More

    UGM Ajak LSM Rangkul Kaum Minoritas

    Frino Bariarcianur

    14022013 ilustrasi_ahmadiyahYOGYAKARTA, KabarKampus – Kaum minoritas di Indonesia masih mengalami diskriminasi. Hal ini membuat Universitas Gajah Mada (UGM) mengajak LSM, aktivis dan akademisi untuk memberikan pembelaan bagi kaum minoritas di Indonesia.

    Pernyataan di atas disampaikan oleh Ketua Program Sekolah Pluralisme Kewargaan, Mustalghfirah Rahayu, Kamis (14/02/2013) saat pemberian softskill dalam advokasi riset pluralisme di Yogyakarta. Program yang baru pertama kali diadakan ini mengajak pegiat LSM, aktivis dan akademisi untuk memahami lebih jauh tentang pluralisme di Indonesia.

    - Advertisement -

    Menurut Rahayu, saat ini kaum minoritas, seperti waria, gay, Syiah, Ahmadiyah dan lain-lain masih mendapatkan perlakuan yang tidak adil.

    “Kaum minoritas itu harus mendapatkan perlindungan yang sama di depan hukum. Untuk itu program sekolah pluralisme ini bertujuan mengantisipasi persoalan serupa yang terjadi di kemudian hari para peserta bisa bersinergi dengan pegiat pejuang advokasi untuk memberikan pembelaan bagi kelompok minoritas,” ungkap Rahayu.

    Sekolah Pluralisme Kewargaan diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM.  Dalam sekolah ini, para peserta mendapatkan materi tentang advokasi riset multikulutral serta saling berbagi pengalaman di lapangan.

    Sebanyak 27 Pegiat LSM, aktivis dan akademisi dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia mengikuti program ini. Peserta juga diajak pesantren waria dan penghayat Sapta Darma.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Pendukung Maksiat….!!!

      Kaum minoritas yang disebutkan adalah kaum perusak negeri.
      Waria Kok di lindungi, Gay kok dapat perlindungan… Hukum yang anehhh…
      (Ahmadiyah, Syiah……????) subhanallah…

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here