More

    5 Alasan Mahasiswa Golput Saat Pilkada

    Endah Kemala
    27032013 ilustrasi golput_marxist comBanyak orang yang berkata kalau mahasiswa itu “agen of change“, mahasiswa selalu tanggap dengan keadaan politik dan sosial negara. Mahasiswa juga yang paling rame demonstrasi kalau ada kasus-kasus skandal pejabat. Tapi giliran Pilkada kok malah Golput?

    Padahal ketika lulus nanti, mahasiswa-mahasiswa ini toh bakal merasakan jadi pejabat atau anggota dewan juga. Ini yang sering banget jadi tanda tanya masyarakat, dan terutama orangtua kita. Bahkan, kita bisa dibilang bikin malu mereka karena pak RT gak liat muka anaknya nongol di TPS.

    Kalau sudah gini kan “label“ mahasiswa gak lagi dipandang sebagai sosok dewasa yang terpelajar yang berpengetahuan luas oleh masyarakat. Tapi sebenarnya apa sih yang bikin banyak mahasiswa Golput ketika Pilkada?

    - Advertisement -

    Merasa Gak Sreg dengan Para Calon
    Terlalu memperhatikan keadaan sosial politik, kadang bikin repot juga. Jadi tahu borok-borok para politikus. Saat para calon ngumbar janji, udah berasa eneg duluan dengan janji-janji itu. Pengalaman masa lalu ketika seorang pemimpin tak bisa mewujudkan janjinya membuat kecewa berat. Bahkan, terkadang para pemimpin itu terlibat skandal korupsi dan penyelewengan jabatan, yang membuat mereka jadi sasaran demonstrasi.

    Dan ternyata para calon ini dianggap gak akan jauh beda dengan pemimpin yang sekarang, bahkan mereka sudah memiliki daftar hitam yang sangat panjang. Kalau udah begini, kayaknya memang sia-sia aja untuk memberikan hak suara.

    Gak Kenal dengan Para Calon
    Gak semua mahasiswa memperhatikan gejolak politik yang ada di daerahnya. Mereka hanya berpandangan kalau politik itu kotor, dan semua politikus sama saja. Akibatnya, para mahasiswa menjadi malas untuk mengenal lebih jauh profil para calon kepala daerah mereka. Gak hanya itu, kadang-kadang sosialisasi Pilkada yang gak sampe ke mereka.  Ada juga mahasiswa yang hanya sibuk mikirin dunia kuliah dan gaul mereka, dan gak perduli siapa calon yang bakal naik. Nah, kalau yang ini baru apatis.

    Males untuk Memilih
    Walaupun jarak rumah ke TPS hanya 1 blok rumah, kadang rasa malas itu bisa membuat kaki gak mau melangkah. Baik karena waktu pemilihan yang terlalu pagi, malas ngantri sampe takut ditanya ini itu sama Pak RT. Jadi, ngumpet di selimut lebih mudah jadi pilihan.

    Terlalu Sibuk
    Saking aktifnya dengan seabrek tugas atau kegiatan di kampus, atau keasikan dengan hobi, maka waktu Pilkada jadi terlupakan. Padahal ayah kamu udah wanti-wanti untuk gak bikin malu dengan gak ikut nyoblos. Kalau udah gini, mungkin kamu emang perlu menyetel alarm memo di HP.

    Beda KTP
    Kalau kamu emang anak Bandung dan harus milih Calon Walikota, emang udah seharusnya untuk ikut. Beda lagi kalau kamu punya KTP Lombok tapi harus milih Walikota Bandung, tentu gak akan bisa. Kuliah di derah yang jauh dengan asal KTP ini memang bikin kita gak bisa milih, meskipun sebenarnya mau.

    So, kamu sendiri tergolong Golput atau sudah ngasih hak suara kamu? Atau jangan-jangan telinga kamu sudah kena jewer karena males ke TPS? []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here