More

    Sosok Hugo Chavez Bagi Aktivis Mahasiswa

    Ahmad Fauzan Sazli

    Hugo Chavez

    Hugo Chavez. FOTO. scrapetv.com

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Hugo Chavez, Presiden Venezuela meninggal dalam usia 58 tahun hari ini. Dia adalah pemimpin yang dicintai rakyat sekaligus dibenci Amerika dan sekutunya.

    Higo Chavez merupakan salah satu pemimpin kharismatik sekaligus menuai kotroversial di dunia. Dialah presiden yang berani menyebut George W Bush dengan kata-kata kasar dalam forum resmi Perserikatan PBB 2006 lalu.

    Keberaniannya menentang Amerika Serikat telah banyak mengilhami mahasiswa dan anak muda di Indonesia. Dalam sejumlah aksi pun namanya sering disebut-sebut sebagai pemimpin revolusioner karena berani menasionalisasi sumber daya alam yang dikuasai asing.

    Meninggalnya Chavez meninggalkan duka bagi rakyat Venezuela. Kepergiannya juga menjadi perhatian dunia. Tak terkecuali mahasiswa di Indonesia.

    Wendry Anshory Putra, Aktivis FAM Indonesia mengatakan, bahwa Hugo Chavez merupakan pemimpin non muslim yang membela total perjuangan gerakan perlawanan Palestina. Dimana saat itu para pemimpin Dunia Islam berlindung dibalik ketiak Amerika Serikat dan Israel.

    “Hugo Chavez telah membuktikan kepada seluruh Muslim di dunia, bahwa dirinya adalah pemimpin yang lebih Islami daripada pemimpin Islami yang ada dan pemimpin yang lebih Muslim daripada pemimpin Muslim yang ada,” jelas Wenry.

    Sementara itu, Rozinah Nabihah mahasiswa Universitas Indonesia mengatakan bahwa Hugo Chavez adalah pemimpin yang luar biasa. Pemimpin yang tahu kebutuhan bangsa dan negaranya. “Bukan pemimpin yang mengikuti pasar internasional.”

    Menurut Nabihah, Chavez juga merupakan, pemimpin yang tegas dan berani. Chavez tahu yang dia perjuangkan dari ketertindasan asing adalah untuk dirinya dan bangsanya.

    Bagi Ponco Sosrosenjoyo, mahasiswa Universitas Nasional, Hugo Chavez adalah pemimpin yang berani melawan Amerika, kapitalis, dan imprealis. Ia konsisten mengumandangkan perlawanan dan berani menasionalisasi aset-aset asing.
    “ia sosok yang mengilhami kami untuk terus melakukan perlawanan dan memberikan solusi nyata,” ungkap Ponco.
    Sedangkan Januriadi Ardi, mahasiswa Universitas Pasundan mengatakan, bahwa Hugo Chavez adalah pimpinan Revolusi  demokrasi sosialis yang melawan dan anti-imperialisme.  Bagi Ardie, pemikiran Hugo Chaves merupakan semangat perlawanan yang tak pernah padam.

    “Meninggalnya Chaves adalah kenangan revolusi agar bangsa kita tidak dibonekakan oleh kaum imperialis,” jelas Ardie.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here