More

    Lilin Kecil, Derai Air Mata dan Histeria

    BurgerKill di Panggung Bandung Berisik versus The World

    FOTO : PRABOWO SETYADI, Teks : Frino Bariarcianur

    Lagu berjudul “Tiga Titik Hitam”membawa suasana Bandung Berisik 2013 yang hingar-bingar menjadi haru-biru. “Lagu ini untuk kawan kita, meskipun telah tiada, ia tetap bernyanyi bersama kita, …. Ivan Scumbag,” kata Vicky.

    - Advertisement -

    Sontak puluhan ribu pecinta musik cadas di Stadion Siliwangi, Sabtu malam, bernyanyi bersama. Cahaya di atas panggung, menjadikan panggung “Versus the world” tampak sedikit melankolia. Beberapa begundal, sebutan fans fanatik BurgerKill naik ke atas pagar. Bernyanyi sekuat tenaga.

    Ada derai air mata.

    Ivan Scumbag adalah vokalis BurgerKill sebelum vicky. Ivan meninggal beberapa tahun silam. Beberapa fans fanatik BurgerKill, hingga saat ini, belum bisa menerima kepergian sang vokalis. Ivan selalu hidup di jiwa mereka.

    Lagu ini begitu berdenyut. Mulai dari hentakan drum Andris, betotan bas Ramdan, cabikan gitar dari Agung dan liukan melodi Ebenz, tubuh-tubuh mereka bergetar. Suara Vicky berat,  seperti masuk ke dalam kehidupan Ivan Scumbag yang penuh cerita nestapa dan putus asas. Lilin-lilin di atas panggung, pertanda selalu ada asa.

    Di bawah panggung, penonton terus berteriak, bernyanyi bersama. Mereka berdesakan, berhimpit, ingin mendekat. Tak henti mengalunkan lagu.

    Puluhan ribu anak-anak ini dulu tak dianggap. Musik mereka dicap hingar-bingar dan asal main. Kini, untuk kesekian kalinya, dari gigs kecil, panggung 17 agustus, lapangan udara dan kini di Stadion Siliwangi, kesetian mereka terhadap musik cadas tak pernah sia-sia.

    Kucoba cahayai ruang jiwa ini, terus berharap dan terangi, kucoba sembunyikan suara hati, terus menampik dan berlari….inilah Tiga Titik Hitam. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here