Frino Bariarcianur
YOGYAKARTA, KabarKampus—BiOSC, sebuah Kelompok Studi di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) punya kegiatan menarik. Para mahasiswa diajak menjelajah untuk melihat secara cermat tumbuhan anggrek.
Menurut Wilis Efri Muriyanto, pengurus BiOSC, kegiatan eksplorasi dan inventarisasi tumbuhan anggrek dilaksanakan di wilayah Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dalam kegiatan ini peserta diharapkan mampu mengenali dan mengidentifikasi anggrek yang ditemukan di alam dengan benar.
“Selain itu mahasiswa harus mampu menerapkan etika konservasi dan teknik eksplorasi yang telah diajarkan sebelumnya,” kata Wilis dalam pernyataan tertulisnya.
Penjelajahan anggota BiOSC nggak mudah. Mereka harus menjelajah Gunung Api Purba Nglanggeran untuk melakukan inventarisasi anggrek. Meski diguyur hujan semangat para mahasiswa BiOSC UGM ini terus berkobar. Kiranya mereka telah jatuh hati kepada tumbuhan yang unik ini.
Anggrek dapat hidup diantara pohon-pohon besar, celah batu dan juga menempel di akar pohon. Di dunia terdapat 30 ribu jenis anggrek dan 5000 jenis ada di Indonesia. Anggrek-anggrek Indonesia tersebar di banyak pulau. Diantaranya endemik dalam status dilindungi.
Bagi para pecinta bunga dipastikan anggrek selalu menjadi salah satu tumbuhan wajib dimiliki. Tumbuhan ini jika berbunga sungguh indah.
Dari kekayaan alam yang luar biasa inilah mahasiswa diajak untuk melihat lebih dekat tumbuhan anggrek itu tumbuh berkembang di hutan. Selama 3 hari (8-10 Juni) Juni para mahasiswa UGM berhasil melakukan eksplorasi dan inventarisasi anggrek. Ada delapan jenis anggrekk teretrik, enam jenis anggrek litofit dan dua jenis anggrek epifit.
Wilis berharap Kegiatan Diklat lanjut BiOSC tahun 2013 mampu memberikan kontribusi untuk pengembangan ekowisata dan konservasi Anggrek di Gunung Api Purba, Gunung kidul, serta melengkapi basis data keanekaragaman Anggrek di Yogyakarta.[]
Indonesia negara yang terlalu kaya dengan sumber daya alam, tapi manusianya hadeh