More

    Jakarta Fair Tak Pernah Pungut Biaya Kaki Lima

    Media Center Jakarta Fair 2013

    13 06 2013 ILUSTRASI pkl jAKARTA FAIR

    JAKARTA, KabarKampus-Jika berkunjung ke Jakarta Fair, Anda akan menjumpai ribuan pedagang kaki lima membuka lapak di jalan-jalan seputar Arena PRJ Kemayoran. Mereka berdagang makanan, minuman, aksesoris khas Jakarta Fair, dan juga ada ratusan pedagang kerak telor.

    - Advertisement -

    Para pedagang kaki lima musiman ini banyak kita jumpai di tiga jalan raya utama yang mengelilingi Arena PRJ, yakni Jalan Pekan Raya, Jalan Industri, dan Jalan Benjamin Suaeb.

    Pada hari-hari biasa mereka mungkin berdagang di tempat lain. Namun pada saat berlangsungnya Jakarta Fair mereka memanfaatkan keramaian pengunjung untuk ikut mengais rejeki.

    Direktur Marketing PT Jakarta Internationa Expo, Ralph Scheunemann, mengakui, tak jarang timbul salah paham soal menjamurnya pedagang kaki lima musiman ini. Misalnya, ada anggapan bahwa mereka harus membayar sejumlah biaya tertentu kepada PT JIExpo selaku penyelenggara Jakarta Fair.

    Kepada wartawan di Arena PRJ Kemayoran, Ralph menegaskan, pihak PT JIExpo tidak bertanggungjawab dan tidak mengkoordinir para pedagang di luar arena.

    “Kami hanya menjalin komunikasi agar dalam mematok harga jangan sampai mencekik leher konsumen karena hal itu akan memperburuk citra Kemayoran sebagai kawasan yang aman dan ramah pengunjung,” katanya.

    Jakarta Fair 2013 telah dibuka untuk umum sejak Kamis (06/06/2013) dan pembukaan secara resmi dilakukan oleh Presiden SBY dan Gubernur DKI Joko Widodo pada Senin (10/06/2013) lalu. Event ini akan terus berlangsung selama 32 hari hingga 7 Juli mendatang.

    Ralph mengatakan, Panitia Jakarta Fair tidak tahu menahu apakah para pedagang kaki lima dan para tukang kerak telor ini diminta membayar biaya tertentu atau tidak, karena hal itu berada di luar kewenangan PT JIExpo. Panitia Jakarta Fair hanya bertanggungjawab pada peserta pameran dan para pedagang di dalam arena pameran saja.

    “Para pedagang di luar Arena PRJ ini mungkin diatur oleh otorita setempat. Jadi kalau ada yang bilang mereka diminta membayar sewa atau apa ya jangan ditanyakan ke Panitia Jakarta Fair, karena kita tidak ada hubungan apa-apa dengan kita,” kata Ralph.

    Menurut Ralph, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengontrol kawasan Kemayoran di luar pagar PT JIExpo. Hal itu menjadi tanggung-jawab otorita .

    “Kita ini PT JIExpo justru menjadi bagian dari warga yang juga harus tunduk pada aturan-aturan kewilayahan, bukannya malah kita yang ikut mengatur wilayah, itu sudah ada pihak yang berwenang mengaturnya sendiri,” tambahnya. []

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here